Putrajaya, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur menyampaikan paparan peran ulama di konferensi internasional “ASEAN Plus NGOs Conference in Defence of Baitul Maqdis and Al-Aqsa” di Putrajaya, Malaysia, Ahad (24/3).
Mengisi diskusi sesi kelima, Imaam Yakhsyallah menegaskan bahwa peran ulama dalam pembebasan Masjid Al-Aqsa sangat penting.
“Ulama wajib menggaungkan suara kebenaran kepada seluruh umat manusia tentang kondisi Masjid Al-Aqsa yang sangat mengkhawatirkan,” katanya di depan ratusan ulama, aktivis dan intelek dari berbagai negara dunia.
Menurutnya, permasalahan Masjid Al-Aqsa dan Palestina perlu senantiasa hadir dalam pemikiran ulama dan mereka harus mencurahkan segala daya sepanjang hidup untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa dan Palestina dari cengkeraman penjajah.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Apabila Ka’bah merupakan simbol keberadaan Islam, maka Masjid Al-Aqsa adalah simbol kepemimpinan Islam,” kata Imaam Yakhsyallah.
“Di sinilah pentingnya peran ulama sebagai pemimpin umat, mereka bagaikan perahu penyelamat yang menyelamatkan umat dari gelombang yang akan menenggelamkan mereka. Dan bagaikan pelita yang membimbing umat ke jalan yang lurus ketika mereka melalui jalan yang tersesat, ketika mereka terpecah dalam kegelapan hidup,” katanya.
Ia menegaskan, peranan ulama dalam pembebasan Masjid Al-Aqsa yang paling penting adalah bagaimana agar umat Islam bersatu.
“Sebagaimana ketika zaman sahabat Umar (bin Khaththab) dahulu sehingga beliau sendiri berkata ‘Tiada Islam tanpa berjamaah dan tiada jamaah tanpa imarah dan tiada imarah tanpa ditaati’,” tambahnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pada kesempatan itu pula, Imaam Yakhsyallah memaparkan program-program Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam proses pembebasan Masjid Al-Aqsa, yaitu program seminar dan konferensi, tablig akbar, gerak jaan cinta Al-Aqsa, pameran foto tentang Al-Aqsa, penggalangan dana, mendirikan rumah sakit di Gaza, mendirikan Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah Bin Mas’ud (SQABM), mendirikan NGO Aqsa Working Group (AWG), duta tentang Masjid Al-Aqsa dan Palestina, mengadakan wakaf pohon dan perikanan, pembelajaran tentang Al-Quds, mendirikan kantor berita MINA, menziarahi Masjid Al-Aqsa, dan program-program lainnya. (L/K01/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza