Jakarta, MINA – Selama Palestina belum merdeka, maka tugas konstitusional kita sebagai bangsa Indonesia belum sempurna. Demikian ditegaskan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur di palestina/">Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Rabu (4/9).
Acara di Kedutaan tersebut sebagai seruan protes terhadap tindakan penahanan jenazah warga Palestina yang dibunuh Israel.
Maka, menurut Yakhsyallah, masyarakat Indonesia harus terus berjuang mengupayakan kemerdekaan bagi Palestina.
“Terus berjuang, jangka pendek ini bagaimana kita berupaya mendesak pendudukan Zionis Israel untuk mengembalikan jenazah warga Palestina yang ditahan tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dengan perjuangan ini mudah-mudahan kita segera mengembalikan hak konstitusional warga Palestina.
“Sebab merdeka adalah hak segala bangsa,” ujarnya.
Yakhsyallah juga menekankan fokus perjuangan bangsa Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina yang Masjid Al-Aqsha ada di dalamnya.
“Peran Indonesia tetap fokus memerdekakan Palestina untuk mewujudkan kedamaian,” katanya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sebelumnya diberitakan, Palestina mengecam tindakan Zionis Israel yang menyimpan Jenazah martir Palestina terhitung sebanyak lebih dari 260 jiwa sejak tahun 1967 termasuk 51 jiwa yang tersimpan di lemari pendingin/es sejak oktober 2015.
Acara ini sebagai bentuk protes untuk menekan pemerintah Zionis Israel dan Organisasi Palang Merah Internasional segera mengambil tindakan untuk membebaskan martir-martir tersebut.
Hadir pada acara tersebut, aktivis Aqsa Working Group dari berbagai daerah seperti Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jabodetabek.
Juga ustadz Zaitun Rasmin dari MUI, Muhammad Jazuli Hambali dari BSMI, Khairil Halim dari Amnesti Internasional. (L/B01/B05)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)