Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Ungkap Lima Pilar Jaga Kestabilan Dunia

Habib Hizbullah Editor : Rana Setiawan - Rabu, 10 Juli 2024 - 19:00 WIB

Rabu, 10 Juli 2024 - 19:00 WIB

73 Views

Pembina STISA ABM Online, Imaam Yakhsyallah Mansur saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional STISA ABM di Aula Taqwa, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu (10/7/2024). (Foto: Habib/MINA)

Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Pembina Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISA ABM) Online, Imaam Yakhsyallah Mansur mengungkapkan lima pilar agar terjaga kestabilan dunia.

Hal itu dijelaskan Imaam Yakhsyallah saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional STISA ABM Online di Aula Taqwa, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu (10/7), bertema “Mensyukuri Akan Terbentuknya Kabupaten Natar Agung”.

Imaam Yakhsyallah menjelaskan, pilar yang pertama agar terjaga kestabilan dunia adalah ilmunya para ulama.

“Di sinilah fungsi strategisnya perguruan tinggi. Sehingga kehadiran dan peran perguruan tinggi di negeri ini sangat penting adanya dengan lulusan-lulusannya yang betul-betul diharapkan,” ujarnya.

Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal

Pilar kedua adalah keadilan para pemimpin. “Selama pemimpin itu adil, menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya, Insya Allah negeri ini akan stabil,” kata Imaam Yakhsyallah.

Selanjutnya, pilar ketiga yaitu pemimpin dan umat yang jujur. “Kita belajar dari para pendahulu, para pejuang kemerdekaan, mereka berjuang tidak pernah berpikir imbalan,  tidak pernah memikirkan diri sendiri, dia berpikir bagaimana Indonesia ini bisa merdeka, sehingga dengan kejujuran mereka dalam berjuang, menghasilkan kemerdekaan,” ungkapnya.

Imaam Yakhsyallah melanjutkan, pilar keempat yang dapat menjaga kestabilan dunia adalah kedermawanan orang-orang kaya.

“Kita harapkan yang kaya itu dermawan, karena pada hakikatnya orang kaya itu ada karena dibantu orang miskin. Maka wahai para dermawan, ingat kamu kaya karena ada orang miskin,” tuturnya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari

Pilar kelima, yaitu adanya doa orang-orang miskin. Menurutnya, dengan kedermawanan orang-orang kaya, maka mengalir doa-doa dari orang miskin.

“Tidak bisa kita kaya semua. Meskipun memang Islam itu mengajarkan kita untuk kaya, buktinya apa? Allah perintahkan untuk membayar zakat, bukan terimalah zakat. Nah orang zakat itu mesti penghasilannya di atas rata-rata sehingga dia berkewajiban untuk berzakat,” pungkasnya.

Hadir juga sebagai pembicara pada seminar tersebut, Ketua DPRD Lampung Selatan, H. Hendry Rosyadi, SH., M.H yang menyampaikan mengenai potensi, peluang dan tantangan yang dihadapi institusi keagamaan di Kabupaten Natar Agung yang akan segera dimekarkan dan jadi kabupaten baru di Lampung.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Indonesia
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah