Cileungsi, Kab Bogor, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur membuka Workshop Financial Literacy yang merupakan bekal untuk menjadi pebisnis sejati (The Real Business Player) di masyarakat, di Gedung H Muhyiddin Hamidy, Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, pada Sabtu (12/10).
“Seorang Muslim sudah sepantasnya menjadi pengusaha yang sholeh, sebab di Indonesia ini masih membutuhkan pengusaha yang mempunyai karater sholeh,” kata Imaam.
Dia mengatakan, bahwa realita saat ini yang menguasai dunia adalah non-Muslim, sudah pantaskah muslimin menguasai dunia? “Kami ingin mendapatkan jawaban dari ikhwan-akhwat atas masalah ini,” katanya.
Ia mengutip Al-Quran surah Al-Anbiya: 105 “Dan sesungguhnya telah Kami tulis dalam Zabur setelah Adz-Dzikr (Taurat) bahwasanya bumi itu akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shaleh.
Baca Juga: Presiden Didesak Segera Implementasikan PP 28/2024 untuk Pengamanan Zat Adiktif
“Maka, pantaskan kita mewarisi bumi ini, sering kita berdoa memohon kebaikan menjadi orang shaleh, sesungguhnya jelas dalam Al-Quran tentang janji Allah, ” tambahnya.
Menurutnya, Umat Islam harus merawat dan menjaga serta memanfaatkan bumi sebagaimana tercantum dalam Al-Quran, dengan hartanya umat Islam bisa membangun masjid dan melaksanakan perintah Allah lainnya.
Kemudian dikatakan Imaam, Muslim yang mempunyai kelebihan harta wajib untuk berzakat. “Allah menghendaki umat Islam mempunyai harta, sebab dengan hartanya itulah ia bisa menyalurkan untuk kepentingan kaum dhuafa, fakir miskin yang perlu dibantu,” ujar Imaam.
Pembicara Workshop Financial Literacy Syamsul Huda Trainer Nasional & Financial Coach Indonesian Islamic Bussines Forum (IIBF) yang juga Amir Majelis Pengembangan Usaha (MPU).
Baca Juga: Environmental Outlook 2025 Ungkap Temuan Soal Pemuda dan Krisis Lingkungan
Seminar Bisnis Financial Literacy diselenggarakan oleh Majelis Pemberdayaan Ummat (MPU) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang managemen keuangan bagi wirausahawan. (L/R03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Bedah Berita MINA] Ramadhan di Palestina, Bergembira di Tengah Keterbatasan