Jakarta, 4 Jumadil Awwal 1438/3 Maret 2017 (MINA) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengharapkan kunjungan kenegaraan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia dapat mendorong kesatuan umat Islam sedunia berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan memperbanyak persamaan dalam hal-hal yang bersifat prinsip dan memperkecil perbedaan furu’iyah yang kerap muncul selama ini.
“Hubungan Indonesia Arab Saudi sepatutnya dijalin bukan hanya berdasarkan kepentingan politik dan ekonomi semata, namun lebih dari itu harus dilandasi semangat persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) yang terikat untuk saling menolong dan memajukan sesuai ajaran Islam,” kata Imaam Yakhsyallah dalam pernyataan resmi yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (3/3/2017).
Terkait pentingnya kesatuan ummat Islam, Imaam Dr. Wali Al-Fattaah pernah berkirim surat kepada Raja Faishal bin Abdulaziz pada 28 Muharram 1392 H/14 Maret 1972, yang kemudian mendapatkan surat balasan pada 15 Jumadil Awwal 1392 H/26 Juli 1972 M yang isinya antara lain memberikan penghargaan sepenuhnya akan semua usaha-usaha Wali Al-Fattaah dalam berjuang menyatukan kaum Muslimin dalam wadah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sesuai tuntunan syariat Islam.
Imaam Yakhsyallah menambahkan, kunjungan Raja Salman dan rombongan sedikitnya 1.500 orang termasuk 7 menteri dan 36 pangeran itu patut disyukuri dan menjadi babak baru hubungan Indonesia – Arab Saudi yang semakin baik.
“Indonesia dan Arab Saudi diharapkan mampu lebih memposisikan diri sebagai motor penggerak bagi negara-negara Muslim lainnya dalam pengamalan ajaran Islam yang memberikan rahmat bagi semesta alam,” ujar Imaam Yakhsyallah.
Dia mengatakan, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim yang terbesar di dunia dan Arab Saudi yang menjadi sumber datangnya ajaran Islam kiranya dapat menjadi referensi bagi umat Islam sedunia dalam rangka menunjukkan wajah Islam yang sesungguhnya yang mengutamakan keadilan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia.
Wujud Islam yang sedemikian sangat diperlukan untuk menyongsong era baru kepemimpinan dunia yang sangat mungkin jatuh gilirannya ke tangan umat Islam.
“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kehadiran Raja Salman tersebut sebagai berkah tersendiri bagi Indonesia dan juga untuk negara-negara Muslim lainnya yang menjadi destinasi kunjungan tersebut. Segenap kesepakatan kerja sama yang telah dilakukan di antara Indonesia dan Arab Saudi dapat terlaksana dengan baik dalam ridha dan bimbingan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tambahnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 merupakan muhibah yang sangat bersejarah, setelah kunjungan Raja Faisal pada 1970.
Kedatangan Raja Salman ke Indonesia merupakan kunjungan balasan atas lawatan Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi pada September 2015 lalu. (L/R01/RS-2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah