Imaamul Muslimin Himbau Duta Muda Al-Quds Tingkatkan Kemampuan Bahasa

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. Photo By : Hadis/MINA

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. Photo By : Hadis/MINA
Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. (Foto: Hadis/MINA)

Bandar Lampung, 14 Ramadhan 1438/9 Juni 2017 (MINA) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menghimbau para yang digagas oleh untuk meningkatkan kemampuan berbahasanya.

Hal ini disampaikan dalam acara Kuliah Subuh bersama Imam Masjid Al-Aqsha, Syeikh Mustafa Mohammad Abdel Rahman Tawil di Aula Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (SQABM) Online, Muhajirun, Lampung, Jum’at (9/6).

“Duta Muda Al-Quds harus meningkatkan kemampuan berbahasa (internasional)-nya, karena bahasa itu penting” ujar Imaam Yakhsyallah kepada puluhan Duta Muda Al-Quds yang hadir dalam acara tersebut.

Menurutnya, bahasa merupakan tool yang sangat penting dalam berinteraksi. Tanpa bahasa komunikasi tidak akan berjalan dengan baik.

“Tidak mungkin orang-orang Palestina kita paksa ngomong bahasa Jawa. Nah jadi, bahasa (Arab) itu penting,” ujarnya.

Ia juga berpesan, selain menguasai bahasa internasional, Duta Muda Al-Quds juga harus siap siaga setiap kali dibutuhkan. Karena menurutnya, membebaskan Masjid Al-Aqsha tidak bisa ditempuh dengan cara yang biasa.

“Yahudi mendirikan negara Israel itu dengan cara yang luar biasa. Dari segi pengorbanan, nyawa, waktu, harta, senjata, tenaga, untuk mempertahankan Masjidl Aqsha yang telah mereka rebut” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap kepada para Duta Muda Al-Quds agar dapat berjuang secara total dan tidak mudah menyerah.

“Semangat, jangan berfikiran macam-macam, bertahun-tahun ada AWG, tapi Masjid Al-Aqsha tidak juga kembali. Ndak boleh,” katanya.

Karena menurutnya, orang-orang Yahudi pun rela menghabiskan waktu ratusan tahun untuk merebut Masjid Al-Aqsha dari tangan kaum Muslimin.

“Karena tadi, orang Yahudi untuk merebut Masjidil Aqsha itu ratusan tahun sejak dikembalikan melalui Salahudin Al-Ayyubi. Mereka tidak pernah putus asa,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, tugas kaum Muslimin saat ini yaitu merebut kembali Palestina dari orang-orang Yahudi dengan memperbayak do’a dan berusaha.

“Jangan lupa berdo’a. Karena yang menentukan itu Allah. Usaha saja tidak cukup, harus diiringi dengan do’a. Dan do’a saja tidak cukup, harus dengan usaha juga,” ujarnya.

AWG merupakan lembaga yang dibentuk untuk mewadahi dan mengelola upaya-upaya dalam rangka perjuangan pembebasan masjid Al Aqsa pada khususnya dan kaum muslimin Palestina pada umumnya dari penjajahan zionis Israel.

Pembentukan AWG pun dimaksudkan untuk menghimpun kaum muslimin dalam suatu ikatan yang dijiwai oleh pelaksanaan ukhuwwah Islamiyah yang diarahkan pada perjuangan atau jihad fie sabilillah.

Upaya-upaya AWG terkait perjuangan Palestina antara lain dengan mengadakan berbagai kegiatan selain diklat, yaitu: seminar, tabligh akbar, longmarch, pameran foto, bedah buku, bedah buku, layanan sms Al-Aqsha, santunan dhuafa dan qurban di Jalur Gaza dan ziarah ke Al-Aqsha. (L/ism/B01/RS2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)