Bogor, 10 Ramadhan 1436/27 Juni 2015 (MINA) – Imaamul Muslimin, Yakhsallah Mansur mengatakan Islam Nusantara yang saat ini menjadi pro-kontra di kalangan masyarakat telah mempersempit makna Islam rahmatan lil alamin atau Islam yang membawa rahmat bagi alam semesta alam.
“Islam rahmatin lil alamin itu tidak dibatasi oleh cakupan negara saja, tapi seluruh dunia,” katanya saat mengisi ceramah Subuh di Masjid At-Taqwa, Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jumat pagi.
Pimpinan Jamaah Muslimin (Hizbullah), sebagai wadah kesatuan umat Islam tersebut menegaskan persempitan makna tersebut akan membuat rancu makna asli dari Islam rahmatan lil alamin.
“Islam rahmatan lil alamin adalah semua merujuk kepada Islam, bukan Islam yang menyesuaikan kepada sesuatu,” kata ulama penulis karya-karya besar, seperti menulis Buku Ash-Shuffah, lembaga pendidikan Islam pertama yang didirikan dan diasuh langsung Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wassallam itu.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Yakhsyallah yang akan melakukan syafari dakwahnya ke Filipina Ahad (28/7) malam esok menyampaikan kekhawatirannya terhadap penyempitan makna Islam Nusantara yang akan berdampak kepada perpecahan umat.
Dalam penutupannya Imaamul Muslimin Yakhsyallah juga menyampaikan kepada para jamaah khususnya dan umat Islam pada umumnya agar tidak ikut terkecoh dengan isu tersebut.
“Kita tidak usah bingung, Islam sudah memberikn solusi yaitu khilafah, di mana pemahaman kita terkait Islam rahmatan lil alamin telah termaktub dalam Al-Quran dan As-Sunnah,” jelasnya.
Yakhsyallah juga menyampaikan nasehat agar di bulan suci Ramadhan ini untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak amal shalih. Seperti di zaman Rasulullah, katanya bahwa Rasul dan para sahabat beberapa kali perang tepat di bulan suci Ramadhan.(L/P004/R05)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045