Imaamul Muslimin: Menetapi Al-Jamaah Wujud Sempurnanya Islam

Cileungsi, 27 Ramadhan 1437/2 Juli 2016 (MINA) – Menetapi al-jama’ah adalah wujud dari sempurnanya Islam dan solusi dari berbagai permasalahan.

“Menetapi al-jama’ah adalah wujud sempurnanya Islam dan menjadi solusi berbagai krisis, menjaga aqidah dan iman dalam hati,” kata Imaam Yakhsyallah Mansur di depan para jamaah Masjid At-Taqwa Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar, yang melakukan itikaf, Sabtu (2/7).

Menurut Yakhsyallah dengan al-jama’ah atau berjamaah atau bersatu dalam jama’ah muslimin, seseorang bisa memaksimalkan perannya sebagai makhluk sosial untuk menguatkan tujuan Islam dalam kehidupan masyarakat dengan mengambil pelajaran masa silam.

Dalam tausiyahnya, Yakhsyallah mengatakan banyak pengertian jamaah, namun objek dari semua hadits berkaitan dengan makna tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

“Ibnu Abas meriwayatkan bahwa “Yadullah ma’al Jamaah” yang memiliki arti tangan Allah bersama. Dari Muadz bin Jabal Syaitan itu serigalanya imat Islam, dia akan menerkam siapa saja yang sendiri, karenanya tetapilah Jamaah,” terangnya.

Dalam riwayat Harits Al-Asy’ari Yakhsyallah menjelaskan, ada lima perintah Allah melalui lisan Rasulullah yang jika dilaksanakan mendapatkan pahala dan jika ditinggal berdosa, yaitu berjamaah, mendengar, taat, hijrah dan jihad fie sabilillah.

Sementara itu dalam riwayat lain ditegaskan barang siapa  yang keluar dari keta’atan dan Jamaah walau hanya sejengkal maka matinya mati jahiliyah.

“Mati jahiliyyah bermakna mati dalam keadaan tidak memiliki Imaaam,” tegasnya.

Dia menambahkan, mati dalam keadaan itu, tidak lantas membatalkan syahadat (keislaman) seseorang.

Penyeru Pintu Jahanam

Dalam tausiyah rutin setelah shalat subuh, Yakhsyallah menyampaikan kepada para jamaah yang mengkuti i’tikaf mengatakan akan ada suatu masa yang akan menimpa umat Islam yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Masa itu memiliki ciri-ciri adanya para penyeru ke pintu-pintu jahanam, seperti komunisme, kapitalisme, eksistensialisme,” katanya.

Dia menyebutkan bahwa kondisi tersebut, menyebabkan suara Islam terancam akan hilang. Menurutnya, salah satu solusi dari permasalahan yang terjadi dari semua masalah yang menimpa umat Islam adalah dengan berjama’ah.

“Islam yang harus ditegakkan adalah Islam yang sebagaimana dilaksanakan oleh Rasullullah dan para sahabatnya dengan berjama’ah, niscaya dengan demikian akan terjaga hingga yaumil qiyamah,” tuturnya.(L/P004/P4)

Miraj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Admin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.