Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaamul Muslimin: Muslim Penting Pelajari Sains dan Teknologi

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 18 November 2017 - 22:12 WIB

Sabtu, 18 November 2017 - 22:12 WIB

172 Views

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur saat memberikan tausiyah kepada mahasiswa wisuda STAI Al-Fatah. (Foto : Risma/MINA)

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur saat memberikan tausiyah pada wisuda STAI Al-Fatah. (Foto : Risma/MINA)

 

Jakarta, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan pentingnya untuk mempelajari sains dan teknogi dalam kepemimpinan umat manusia terutama bagi Muslim.

Hal itu disampaikan pada acara wisuda S-1 dari 47 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat di Gedung Wiladatika, Kompleks Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, pada Sabtu (18/11).

Menurutnya, saat ini berbagai industri teknologi sudah merasuki semua bidang kehidupan manusia dan telah mencapai kemajuan yang mengagumkan.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Diprediksi Cerah Awal Pekan Ini

Di era globalisasi serba digital dengan berbagai percepatan seperti bio-teknologi, revolusi komunikasi, teknologi informasi yang kini telah mengubah wajah dunia.

“Umat Islam wajib berperan dalam dunia modern yang diwarnai dengan percepatan di segala bidang tersebut, jika tidak ingin menjadi penonton apalagi korban dunia yang terus bergerak,” katanya.

Yakhsyallah Mansur yang juga berpesan kepada para mahasiswa, agar tidak putus untuk terus belajar, termasuk mempelajari sains dan teknologi.

“Umat Islam harus menguasai bidang sains dan teknologi dengan iman dan akidah yang kuat, serta diwarnai akhlakul karimah, karena Islam menganjurkan umatnya selalu berada di depan bukan di belakang,” jelasnya.

Baca Juga: Resmi Ditutup, Kaltim Raih Juara Umum MTQ Nasional 2024

Di akhir sambutannya ia memetik ucapan sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab, “Ilmu ada tiga tahapan, jika seseorang memasuki tahapan pertama, maka dia akan sombong. Jika seseorang memasuki tahap kedua, maka dia akan rendah hati. Jika ia memasuki tahap ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya.”

Sebanyak 47 mahasiswa wisuda terdiri dari 34 orang Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan 13 orang Pendidikan Agama Islam (PAI). Wisuda ini bertepatan dengan 17 tahun usia STAI Al-Fatah, yang didirikan tahun 2000. (L/R10/)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Puluhan WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
MINA Millenia
Indonesia
Palestina
MINA Preneur
Palestina
Internasional