Jakarta, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan pentingnya untuk mempelajari sains dan teknogi dalam kepemimpinan umat manusia terutama bagi Muslim.
Hal itu disampaikan pada acara wisuda S-1 dari 47 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat di Gedung Wiladatika, Kompleks Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, pada Sabtu (18/11).
Menurutnya, saat ini berbagai industri teknologi sudah merasuki semua bidang kehidupan manusia dan telah mencapai kemajuan yang mengagumkan.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
Di era globalisasi serba digital dengan berbagai percepatan seperti bio-teknologi, revolusi komunikasi, teknologi informasi yang kini telah mengubah wajah dunia.
“Umat Islam wajib berperan dalam dunia modern yang diwarnai dengan percepatan di segala bidang tersebut, jika tidak ingin menjadi penonton apalagi korban dunia yang terus bergerak,” katanya.
Yakhsyallah Mansur yang juga berpesan kepada para mahasiswa, agar tidak putus untuk terus belajar, termasuk mempelajari sains dan teknologi.
“Umat Islam harus menguasai bidang sains dan teknologi dengan iman dan akidah yang kuat, serta diwarnai akhlakul karimah, karena Islam menganjurkan umatnya selalu berada di depan bukan di belakang,” jelasnya.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Di akhir sambutannya ia memetik ucapan sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab, “Ilmu ada tiga tahapan, jika seseorang memasuki tahapan pertama, maka dia akan sombong. Jika seseorang memasuki tahap kedua, maka dia akan rendah hati. Jika ia memasuki tahap ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya.”
Sebanyak 47 mahasiswa wisuda terdiri dari 34 orang Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan 13 orang Pendidikan Agama Islam (PAI). Wisuda ini bertepatan dengan 17 tahun usia STAI Al-Fatah, yang didirikan tahun 2000. (L/R10/)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa