Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaamul Muslimin Safari Ramadhan: Penting Makmurkan Masjid

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 29 detik yang lalu

29 detik yang lalu

0 Views

(Foto: Angga Mustofa/MINA)

Tasikmalaya, MINA – Dalam rangkaian Safari Ramadhan 1446 H, Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur, menyampaikan kajian menjelang berbuka puasa di Masjid Al-Fatah Bani Ibrahim, Tasikmalaya.

Acara yang berlangsung pada Senin (3/3) bertepatan dengan 03 Ramadhan 1446 H ini dihadiri oleh jamaah setempat yang antusias mendengarkan tausiyahnya.

Dalam kajian tersebut, Imaam Yakhsyallah menyoroti pentingnya hubungan erat antara bulan Ramadhan dan masjid, khususnya di sepuluh hari terakhir yang identik dengan ibadah itikaf. Dia menegaskan bahwa itikaf wajib dilakukan di masjid, bukan di rumah. Kajian yang disampaikan berfokus pada ayat-ayat dalam Surah An-Nur, khususnya ayat 35 hingga 38, yang menggambarkan fungsi masjid sebagai tempat memperoleh petunjuk dari Allah.

Karakter Orang yang Memakmurkan Masjid

Baca Juga: Al-Azhar Mesir Kirim Delegasi untuk Dakwah di Indonesia Selama Ramadhan

Imam Yakhsyallah mengawali kajian dengan menjelaskan ayat 35 dari Surah An-Nur yang artinya “Allah adalah cahaya langit dan bumi.”

Dalam ayat ini, kata “Misykah” (مِشْكَاةٌ) menggambarkan cahaya yang tersembunyi dalam tembok, sementara “Almisbahu fi dujajah” (المِصْبَاحُ فِي دُجَاجَةٍ) menggambarkan lampu yang berada di dalam kaca. Imam menafsirkan bahwa cahaya ini melambangkan petunjuk Allah yang sangat terang, seperti cahaya dari pohon zaitun yang diberkahi. Ia menekankan bahwa petunjuk Allah sangat jelas bagi siapa pun yang mencari jalan kebenaran.

Imam Yakhsyallah melanjutkan dengan menguraikan ayat 36 dan 37 dari Surah An-Nur yang berkaitan erat dengan orang-orang yang memakmurkan masjid, yang artinya: “Di dalamnya ada orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari yang hati dan pandangan menjadi guncang.”

Dari ayat ini, Imam menjelaskan bahwa ada empat ciri utama orang yang memakmurkan masjid: pertama, tidak lalai dalam mengingat Allah meskipun sibuk dengan pekerjaan atau bisnis. Kedua, mendirikan shalat sebagai wujud ketaatan kepada Allah. Ketiga, menunaikan zakatsebagai bentuk kepedulian sosial. Keempat, takut kepada hari kiamat, yang menjadikan mereka semakin teguh dalam ibadah dan kebaikan.

Baca Juga: 7 Tips Agar Bisa Khatam Al-Quran di Bulan Ramadhan

Imam menegaskan bahwa orang-orang yang memiliki karakter ini akan mendapat anugerah berupa rezeki yang luas, keberkahan dalam hidup, serta balasan kebaikan dari Allah.

Memakmurkan Masjid Membawa Keberkahan

Menutup kajiannya, Imam Yakhsyallah menyampaikan pesan inspiratif, “Kalau ingin kaya, rajinlah ke masjid.” Pernyataan tersebut menekankan bahwa memakmurkan masjid bukan hanya berdimensi spiritual, tetapi juga membawa keberkahan dan kesejahteraan dalam kehidupan dunia.

Acara tersebut dilanjutkan dengan buka puasa bersama, shalat tarawih berjamaah, serta kajian lanjutan setelah tarawih. Imam berharap agar seluruh umat Islam semakin bersemangat dalam memakmurkan masjid, khususnya di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

Baca Juga: Kajian Surat Al-Baqarah Ayat 186: Ramadhan Bulan Pengabulan Doa

Dengan adanya kajian seperti ini, diharapkan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pendidikan, sosial, dan pemberdayaan umat Islam.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 75.000 Jamaah Laksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda