Jakarta, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menyampaikan duka mendalam terhadap korban ledakan dahsyat di Beirut pada Selasa (4/8) lalu yang menyebabkan ratusan korban meninggal dunia dan ribuan lainnya terluka.
“Kami sampaikan duka cita yang mendalam terhadap korban ledakan di Beirut, Lebanon. Teriring doa korban yang shalih semoga dinilai sebagai syuhada. Keluaragnya diberi kesabaran dan Allah ganti kerugian yang diderita dengan yang lebih baik,” kata Yakhsyallah sebagaimana disampaikan kepada MINA, Kamis (6/8).
Yakhsyallah berharap pemerintah setempat segera mengungkap penyebab kejadian agar tidak terulang lagi di kemudian hari. Kepada seluruh ummat Islam, agar dapat membantu para korban secara maksimal, menunjukkan solidaritasnya sebagai saudara seiman (ukhuwah Islamiyah) dan saudara sesama manusia (ukhuwah basyariah).
Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan mengungkapkan ledakan telah menyebabkan lebih dari lima ribu orang terluka. Sementara puluhan warga lainnya masih dinyatakan hilang. Pemerintah telah mengumunkan tiga hari berkabung dimulai pada Kamis (6/8).
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Ledakan di Beirut berasal dari sebuah gudang yang berlokasi di dekat pelabuhan. Menurut Aoun, gudang itu menyimpan 2.750 ton amonium nitrat, bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi pupuk dan bahan peledak.
Data menyebutkan, amonium nitrat telah berada di gudang tersebut selama enam tahun. Tak ada langkah pengamanan yang diterapkan setelah bahan kimia itu disita.
Menurut sumber-sumber di kementerian kabinet memerintahkan pejabat pelabuhan yang terlibat dalam menyimpan atau menjaga amonium nitrat di gudang sejak 2014 untuk dimasukkan ke dalam tahanan rumah. Kabinet pun telah mengumumkan keadaan darurat selama dua pekan di Beirut. (L/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga