Bekasi, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menetapkan 1 Ramadhan 1440 jatuh pada Senin, 6 Mei.
Imaam Yakhsyallah pada sidang isbat Jama’ah Muslimin (Hizbulah) di Pusat Observasi Falakiyah di Masjid Baitul Muttaqin, Bekasi, Ahad malam (5/5) mengatakan, penetapan awal Ramadhan berdasarkan laporan terlihatnya hilal di beberapa tempat di Indonesia.
Dia menerima laporan terlihatnya hilal dari tim Lembaga Falakiyah NU di Bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur. Laporan hilal juga terlihat di Tanjung Kodok, Lamongan, di Pantai Gebang, Bangkalan, Madura. dan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jabar.
“Ini tanggung jawab kami untuk kaum Muslimin, memintanya dengan ibadah di bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah,” ujar Imaam.
Baca Juga: Gelombang Panas di Eropa Tewaskan Ribuan Orang, Ilmuwan Peringatkan Krisis Iklim
Tim rukyat Jamaah Muslimin (Hizbullah) melaksanakan rukyatul hilal di beberapa tempat pemantauan, seperti di Bekasi, Jabar, Jateng, Jatim, Lampung, Kalbar, hingga Maluku. Namun, laporan keseluruhan tidak melihat hilal karena mendung.
Dalam pesan Ramadhannya, Imaam Yakhsyallah menekankan pentingnya umat Islam mempererat kehidupan berjama’ah.
“Kekuatan itu ada pada Al-Jama’ah,” lanjutnya.
Ia menambahkan, semua syariat Islam itu bisa dilaksanakan dengan berjama’ah.
Baca Juga: Amnesty International Kecam Sanksi AS terhadap Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese
Syariat Islam, lanjutnya, itu bersifat alamiyah, tidak perpecah-belah, rahmatan lil alamin.
Di samping itu, Islam juga bisa amaliyah, “semua syariat Islam bisa diamalkan.”
Islam itu juga ilmiah, maknanya apa yang disampaikan Al-Quran itu ilmiah.
Imaam juga meminta agar umat Muslim semakin mendekatkan diri pada bulan ssuci Ramadhan ini. (L / RS2 / RS1)
Baca Juga: Maroko Buka Kembali Kedutaannya di Suriah setelah 13 Tahun Tutup
Mi’raj Newa Agency (MINA)