Jakarta, 29 Ramadhan 1434/6 Agustus 2013 (MINA) – Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy menetapkan, berdasarkan tidak terlihat hilal pada Selasa 29 Ramadhan, maka Ramadhan digenapkan 30 hari, sehingga Idul Fitri ditetapan Kamis (8/8).
Sidang Hisab dan Rukyat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) pada Selasa sore menerima laporan dari hasil pantauan baik di wilayah-wilayah di Indonesia maupun di negeri-negeri muslim lainnya.
Termasuk laporan Tim Hisab dan Rukyat para relawan Indonesia di Pantai Gaza, Selasa sore waktu setempat atau malam Rabu waktu Indonesia. Tim rukyat di Gaza terdiri dari Sembilan orang, dipimpin Ir. Edy Wahyudi.
“Berdasarkan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, agar kaum muslimin memulai dan mengakhiri puasa Ramadhan berdasarkan rukyatul hilal, berdasar tidak terlihat hilal, maka dengan mohon pertolongan Allah kami menetapkan Ramadhan istikmal 30 hari, Idul Fitri 1 Syawal Kamis,” pernyataan Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy yang diterima Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Amir Hisab dan Rukyat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ustadz KH Abu Muchtar Marsa’i mengatakan bahwa memang berdasarkan seluruh perhitungan umumnya para ahli hisab menunjukkan ijtima’ pada Rabu 30 Ramadhan 1434.
“Rukyatul hilal pada Selasa malam Rabu menurut hisab mustahil atau tidak mungkin dapat dilihat karena hilal belum lahir,” ujarnya. (L/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025