Jakarta, MINA – Imaamul Muslimin Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengatakan bentuk perlawanan membebaskan Masjid Al-Aqsha, Palestina, salah satunya melalui produk makanan halal.
“Produk makanan halal, bentuk perlawanan untuk membebaskan Palestina. Produk halal tidak terlepas dari perlawanan, karena Israel tahu bahwa orang yang doanya dikabulkan Allah, orang yang selalu mengutamakan makanan dan produk-produk halal. Makanya Israel terus memproduksi makanan haram untuk dikonsumsi umat Islam,” katanya, di Jakarta Pusat, Kamis (26/10).
Terkait makanan, ia mengutip dalam Al-Quran surat Al-Mu’minun ayat 51-52, ayat 51 artinya “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
“Allah mengedepankan dalam Al-Quran yang pertama itu kata rasul, untuk menjadi rasul makanannya harus halal. Panutan umat Islam di dunia ini yaitu rasul, maka kita harus mengikuti apa yang rasul perintahkan dan amalkan, salah satunya dengan memakan makanan halal. Dengan makan yang halal dan baik, maka amalan juga akan baik,” ujarnya.
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini
Lebih lanjut ia memaparkan, di ayat 52 artinya, “Sesungguhnya (agama tauhid-Islam) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku (Allah) adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.”
“Dalam mewujudkan kesatuan umat, makanannya harus benar (halal dan baik). Untuk menyatukan Islam, maka lihat dulu dari makanannya. Karena sumber kesesatan itu, dari makanan yang haram,” paparnya.
Ia menambahkan, dari ayat tersebut sangat jelas untuk mewujudkan Islam yang satu dan membebaskan palestina dimulai dengan memproduksi dan mengkonsumsi makanan yang baik dan halal. (L/R10/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa
Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum Bebaskan Al-Aqsa