Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IMAM AL-ABBASI SEBUT DUA SYARAT PEMBEBASAN MASJID AL-AQSHA

Rudi Hendrik - Ahad, 5 April 2015 - 19:20 WIB

Ahad, 5 April 2015 - 19:20 WIB

1008 Views

Syeikh Aly Omar Yakob Al-Abbasi, Imam Besar Masjid Al-Aqsha, saat menghadiri Konferensi Internasional Pembebasan Masjid Al-Aqsha pada 2012 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (Foto: Al-Fatah)
Syeikh Aly Omar Yakob Al-Abbasi, Imam Besar <a href=

Masjid Al-Aqsha, saat menghadiri Konferensi Internasional Pembebasan Masjid Al-Aqsha pada 2012 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (Foto: Al-Fatah)" width="300" height="178" /> Syeikh Aly Omar Yakob Al-Abbasi, Imam Besar Masjid Al-Aqsha, saat menghadiri Konferensi Internasional Pembebasan Masjid Al-Aqsha pada 2012 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (Foto: Al-Fatah)

Jakarta, 16 Jumadil Akhir 1436/5 April 2015 (MINA) – Amir Taklim Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Pusat, Mukhlisin, mengutip pernyataan Imam Syeikh Aly Omar Yakob Al-Abbasi yang menyebutkan dua syarat pembebasan Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerusalem), Palestina.

“Syeikh Al-Abbasi mengatakan, untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha yang saat ini dikuasai oleh Israel, ada dua. Pertama, adanya kepemimpinan umat Islam di tengah-tengah kaum Muslimin,” kata Mukhlisin di depan ratusan jamaah Tablig Akbar di Jakarta Barat, Ahad (5/4).

“Kedua, dengan Al-Quran,” katanya, mengutip perkataan Imam Besar Masjid Al-Aqsha ketika berkunjung di Indonesia tahun 2012, di mana Mukhlisin selalu mendampingi sebagai penerjemah.

Syeikh Al-Abbasi adalah Imam Besar Masjid Al-Aqsha yang garis nasabnya sampai kepada paman Nabi Muhammad SAW, yaitu Abbas bin Abdul Muthalib.

Baca Juga: Tragedi Longsor Purworejo: Empat Korban Satu Keluarga Ditemukan Meninggal

Menurut Mukhlisin yang juga aktif sebagai aktivis “pembebasan Masjid Al-Aqsha”, kebangkitan kaum Muslimin ditandai dengan maraknya lembaga-lembaga tahfiz Al-Quran di Indonesia, bahkan berkembang di sekolah-sekolah.

Mukhlisin mengisahkan sejarah pembebasan Masjid Al-Aqsha di masa Khalifah Umar bin Khaththab, di mana di sepertiga malam, angkasa berdengung seperti lebah oleh bacaan Al-Quran ribuan pasukan Muslimin di perkemahannya.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) telah mendeklarasikan gerakan “Pembebasan Masjid Al-Aqsha” sejak 2006 dengan cara-cara damai yang dipimpin oleh imamnya, (alm) Muhyiddin Hamidy.

Jamaah ini mensosialisasikan tentang kondisi buruk dan betapa pentingnya masjid suci ketiga Muslimin itu dengan berbagai cara, seperti Gerak Jalan Cinta Al-Aqsha, tablik akbar, seminar-seminar, hingga konferensi internasional.

Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Harap Kerja Sama dengan Muspika Cileungsi Berlanjut

Perjuangan tersebut kini dilanjutkan oleh Imam Yakhsallah Mansur, penerus Imam Hamidy sebagai Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), katanya. (L/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kapolsek Cileungsi Apresiasi Pertanian Modern di Pondok Pesantren Al-Fatah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Kolom
Indonesia