Washington DC, MINA – Sekelompok ulama dan imam Muslim Amerika terkemuka telah menandatangani surat yang menyerukan para pemilih Muslim untuk tidak memilih calon presiden Demokrat sekaligus Wakil Presiden saat ini, Kamala Harris dalam pemilu mendatang akibat dukungan AS terhadap agresi Israel di Palestina.
Surat itu muncul pada akhir September 2024 lalu, saat jajak pendapat dalam komunitas Muslim Amerika menunjukkan perubahan besar dari Partai Demokrat atas dukungan penuh pemerintahan Biden-Harris terhadap genosida oleh penjajah Israel di Gaza.
“Kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi kita tahu ini: kita tidak akan menodai tangan kita dengan memilih atau mendukung pemerintahan yang telah membawa begitu banyak pertumpahan darah terhadap saudara-saudari kita,” kata surat itu, yang dirilis pada akhir September, melansir Middle East Eye pada Kamis (17/10).
Surat itu menyerukan umat Islam untuk memilih kandidat pihak ketiga mana pun, termasuk Jill Stein dari Partai Hijau yang dukungannya telah meningkat di kalangan komunitas Muslim Amerika dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Kami ingin menegaskan: jangan tinggal di rumah dan tidak ikut pemilu. Tahun ini, buatlah pernyataan dengan memilih pihak ketiga untuk tiket presiden,” kata surat itu.
“Yang sama pentingnya, pilihlah kandidat dan kebijakan yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan di semua tingkatan, dan pastikan suara Anda didengar di setiap tingkatan,” tambahnya.
Surat tersebut ditandatangani oleh lebih dari 36 pemimpin agama dari seluruh negeri, termasuk Imam Dawud Walid, Dr Shadee Elmasry, Imam Omar Suleiman, Dr Yasir Qadhi, dan Imam Tom Facchine.
Pemilihan Presiden Amerika Serikat dijadwalkan apada tanggal 5 November 2024 dengan enam kandidat yaitu Donald Trump dari partai Republik, Kamala Harris dari Partai Demokrat, Robert F. Kennedy Jr. dari partai independen atau ketiga, Cornel West kandidat independen, Jill Stein dari Partai Hijau, dan Chase Oliver dari Partai Libertarian.[]
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)