Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IMAM MASJID: MUSLIMIN DI TOLIKARA DALAM KEADAAN BAIK

Rudi Hendrik - Kamis, 30 Juli 2015 - 02:52 WIB

Kamis, 30 Juli 2015 - 02:52 WIB

556 Views

Ustad Ali Mukhtar, Imam Masjid Baitul Muttaqin, berada di Tolikara sejak 2006 yang juga berprofesi sebagai guru honorer dan pedagang. (Foto: Nur Ikhwan Abadi/MER-C)
Ustad <a href=

Ali Mukhtar, Imam Masjid Baitul Muttaqin, berada di Tolikara sejak 2006 yang juga berprofesi sebagai guru honorer dan pedagang. (Foto: Nur Ikhwan Abadi/MER-C)" width="285" height="300" /> Ustad Ali Mukhtar, Imam Masjid Baitul Muttaqin, berada di Tolikara sejak 2006 yang juga berprofesi sebagai guru honorer dan pedagang. (Foto: Nur Ikhwan Abadi/MER-C)

Tolikara, Papua, 13 Syawal 1436/29 Juli 2015 (MINA) – Imam Masjid Baitul Muttaqin yang hangus terbakar pada Hari Raya Idul Fitri lalu, ustad Ali Mukhtar, mengatakan, kaum Muslimin di Karubaga, Kab. Tolikara dalam keadaan baik.

Hal itu Ali sampaikan kepada relawan lembaga medis kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) pimpinan Ir. Nur Ikhwan Abadi saat bersama timnya bersilaturahim ke tokoh itu, Selasa (28/7).

Kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Nur Ikhwan, katakan, hasil pantauannya di Tolikara melalui media sosial, secara umum kondisi Tolikara kondusif, warga sudah mulai aktifitas seperti biasa.

Ali yang juga merupakan juru bicara Muslimin di Tolikara, meminta Muslimin di Indonesia secara umum tidak terprovokasi oleh pemberitaan yang ada yang mungkin tak sesuai dengan fakta di lapangan.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

“Ustadz Ali juga mengatakan, hubungan Muslim dan warga lokal selama ini baik-baik saja dan perlu diketahui bahwa ruko-ruko yang terbakar bukan hanya milik Muslim tapi juga ada10 ruko milik warga asli (Kristen) yang turut terbakar,” ujar Nur Ikhwan yang bertemu langsung dengan imam masjid.

Menurut Ketua Tim Pemulihan Pasca Bencana Sosial di Tolikara, Dr. Edy Range Tasak, selama ini Muslim dan Kristen rukun luar biasa, karena di Tolikara hanya ada GIDI (Gereja Injili Di Indonesia), yang lain tidak boleh ada, tapi bagi Muslim diberikan tempat untuk mushalah sejak tahun 70-an dan tidak pernah diganggu.

Pada Jumat 17 Juli, ratusan warga Tolikara Kristen GIDI melakukan penyerangan terhadap jamaah Muslim yang sedang shalat Idul Fitri dan berujung pada pembakaran kios yang merembet menghanguskan Masjid Baitul Muttaqin yang berada di lingkungan kios.

Berita penyerangan itu membuat marah seluruh elemen umat Islam di Indonesia, bahkan organisasi Muslim internasional mengecam penyerangan tersebut. (L/K01/P001/P2)

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Palestina