IMAM MASJID XINJIANG DIPAKSA JOGET SEBAGAI PENGGANTI SHALAT

Imam Xinjiang dipaksa menari untuk menggantikan shalat , di lapangan   (Potho: Xinhua)
Imam Xinjiang dipaksa menari untuk menggantikan shalat , di lapangan (Potho: Xinhua)

Xinjiang, 21 Rabi’ul Akhir 1436/11 Februari, 2015 (MINA) – Para Imam Masjid di Xinjiang Cina dipaksa menari (joget) dan mengucapkan sumpah untuk menjauhkan anak-anak dari dan melarang para pemuda mendekati masjid.

Imam masjid di Xinjiang (Turkestan Timur) seperti yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari World Buletin melaporkan mereka dipaksa berkumpul di sebuah lapangan untuk menari dan bernyanyi dengan menyebutkan slogan “Pendapatan kami berasal dari Çina Komünist Partisi (ÇKP) bukan dari Allah”.

Mereka yang juga Muslim Uighur itu dipaksa untuk memberikan pidato yang isinya menyatakan para pemuda untuk menjauhi masjid dan mengatakan shalat berbahaya bagi kesehatan. Karenanya mereka mendorong Muslim untuk mengganti shalat dengan menari.

Di lapangan itu mereka juga dipaksa mengibarkan slogan-slogan memuliakan negara atas agama, seperti “Perdamaian negara memberikan ketenangan bagi jiwa”.

Para guru perempuan diperintahkan mengajarkan anak-anak untuk menjauhi pendidikan agama dan memaksa mereka bersumpah untuk menjauhkan anak-anak dari ajaran agama.

Tindakan itu sangat bertentangan dengan kebebasan beragama yang diterapkan Cina.

Uighur adalah kelompok Muslim minoritas yang berbicara dengan bahasa Turki, jumlah mereka hanya 45 persen dari penduduk Xinjiang.

Mereka menuduh pemerintah Cina melakukan pelanggaran dan diskriminasi.

Pada November lalu, Muslim Uighur Xinjiang dilarang melakukan kegiatan agama di gedung-gedung pemerintahan, setelah mengenakan pakaian atau lambang yang berhubungan dengan Islam.

Agustus lalu, Xinjiang utara Karamay melarang pemuda berjenggot dan wanita yang menggunakan jilbab di tempat umum.(T/P004/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0