Semarang, MINA – Ilmu falak memilik peran penting bagi kehidupan manusia, baik menyangkut hal ibadah atau lainnya. Dengan ilmu falak akan diketahui waktu shalat yang tepat bahkan juga untuk mengetahui arah kiblat yang benar.
Hal itu diungkapkan oleh Imamul Muslimin Yakhsyallah Mansur saat menyampaikan tausiyah mengawali kegiatan pelatihan ilmu hisab dan falak di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/9).
“Ilmu itu penting, tanpa ilmu falak manusia tidak akan tahu hari sudah masuk shalat atau belum,” katanya.
Berkat ilmu falak yang disebut juga Astronomi, di antaranya akan dapat lebih mudah dalam menentukan awal bulan qomariyah, seperti awal Ramdhan, Syawal dan Dzulhijjah. Terjadinya gerhana baik bulan maupun matahari yang umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat, diketahui dengan ilmu falak.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
“Dalam Alquran juga cukup banyak ayat yang terkait dengan masalah ilmu falak, salah satunya Surat Al-Baqarah ayat 189 dan juga disebut dalam hadits,” ujar Yakhsyallah.
Meski begitu, seiring dengan perkembangan ilmu falak atau astronomi itu ada selisih pendapat di antara para ulama. Sebagian menolak karena disiplin ilmu ini dianggap tidak ilmiah, hanya hasil prediksi manusia sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Imam Yakhsyallah sendiri menyebut, apabila dilakukan kajian mendalam pada kandungan Alquran terdapat komponen ayat yang menegaskan tentang perhatian terhadap fungsi dan kedudukan ilmu astronomi.
“Alquran secara jelas menegaskan, salah satu tujuan penciptaan tata surya yaitu agar dapat digunakan sebagai alat ataupun dasar dalam mengetahui perubahan waktu, hari, bykan dan tahun,” jelas Yakhsyallah sambil mengutip ayat Alquran surat Yunus ayat 5.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Kegiatan pelatihan hisab dan rukyat di Semarang digelar oleh Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa Tengah Utara bertempat di Masjid Al Hikmah. Kegiatan akan berlangsung hingga Ahad (25/9) ini diikuti peserta beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Semarang, Demak, Pekalongan dan Brebes. (L/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa