Jakarta, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengatakan, masalah Kashmir adalah tanggung jawab bersama yang tidak boleh dikesampingkan, dan tugas bangsa Indonesia belum selesai jika Kashmir belum merdeka.
Hal itu ia sampaikan pada acara Jammu and Kashmir Solidarity Day yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta pada Rabu (5/2).
“Masalah Kashmir dan Palestina ini adalah tanggungjawab bersama, belum selesai tugas kita sebelum Kashmir merdeka dan Al Aqsa lepas dari cengkraman Zionis,” ujar Imaam Yakhsyallah.
“Saat ini bangsa Indonesia masih kurang tahu tentang permasalahan Kashmir, jika tahu maka insya-Allah, kita bangsa Indonesia akan memperhatikannya sebagaimana kita memperhatikan masalah Palestina,” katanya yang disambut takbir oleh para peserta.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Ia mengatakan, permasalahan Kashmir sendiri bukan hanya masalah agama, tapi juga masalah kemanusiaan, dan berbicara kemanusiaan maka Islam adalah agama Rahmatan Lil ‘alamiin yang tidak hanya melindungi umat Islam saja, tapi seluruh umat.
Imam Yakhsyallah berharap, ke depannya bangsa Indonesia dapat lebih memperhatikan kashimir yang menurutnya bukan hanya masalah agama, tapi juga kemanusiaan hingga rakyat Kashmir dapat hidup sesuai preambul UUD 45, bahwa “kemerdekaan adalah hak segala bangsa”.
Kashmir Solidarity Day adalah hari libur nasional di Pakistan, yang diperingati pada 5 Februari setiap tahunnya.
Kashmir Solidarity Day sendiri diperingati untuk memberi dukungan kepada persatuan Pakistan dengan rakyat Kashmir yang berada dibawah penguasaan India dan untuk memberi penghormatan kepada warga Kashmir yang telah tewas dalam konflik yang terjadi di wilayah itu. (L/R7/RS2)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Mi’raj News Agency (MINA)