Sentul, 21 Rajab 1436/10 Mei 2015 (MINA) – Imamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur mengatakan pembisnis adalah khalifah Allah yang bisa menguatkan perekonomian Muslim menuju kebangkitan Islam.
“Kebangkitan Islam tidak bisa dilepaskan dari unsur perekonomian,” kata Yakhsyallah dalam acara Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit) yang digagas oleh BEM STIE Tazkia, Sentul-Bogor, Sabtu (9/5) malam.
Yakhslallah mengatakan kepada ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dari beberapa universitas yang ada di Jakarta bahwa Al-Quran sangat perhatian terhadap ekonomi.
Dia mengatakan, banyak ayat yang membahas masalah ekonomi, seperti dalam surat At-Taubah ayat 60 dan telah banyak contoh sahabat Nabi yang mengangkat kejayaan Islam, seperti Abdurrahman bin Auf.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
Dia menegaskan Muslim yang tidak memperhatikan masalah ekonomi adalah orang yang mengabaikan al-Quran, karena telah jelas tuntunan di dalamnya terkait hal itu.
“Dahulu, Islam bisa mengalahkan Yahudi yang pernah menguasai Yastrib sebagai pusat perdagangan dengan sistem perekonomian,” tegasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, pakar ekonomi Muhaimin Iqbal mengatakan cara ampuh untuk bersaing dalam hal ekonomi yang saat ini dikuasai oleh Yahudi dengan meninggalkan cara yang mereka tempuh yaitu riba.
“Jika kita, umat Islam ingin maju dalam segi ekonomi tinggalkan riba,” tegasnya.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Menurutnya, Islam telah memberikan solusi yang tepat agar Muslimin terhindar dari masalah kemiskinan seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 275-179.
Rangkaian dari ayat tersebut menegaskan bahwa umat Islam agar terbebas dari kemiskinan dan mampu bersaing dalam hal bisnis dengan menjauhkan diri dari riba. Selain itu, dia manambahkan bisa dengan cara jual beli dan menggalakkan infak atau shadaqah.(L/P004/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa