Bogor, 25 Rabiul Awwal 1436/16 Januari 2015 (MINA) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menyatakan, dengan adanya peristiwa di Paris menunjukan Islam makin kuat di Eropa.
“Segala sesuatu itu pasti ada plus-minus-nya, plus-nya adalah menunjukkan Islam makin kuat, khususnya di Eropa,” komentarnya, berkaitan dengan penyerangan terhadap Kantor Majalah Satir Charlie Hebdo yang dikenal sering menghina Islam beberapa waktu lalu di Paris.
Dalam wawancaranya dengan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) pada Jum’at sore di Cileungsi, Bogor, dia mengatakan, kuat lemahnya sesuatu diukur dari musuh. “kalo musuhnya sedikit, berarti kekuatannya masih lemah, tapi kalo musuhnya banyak itu memang kekuatan besar,” katanya.
Dia mengimbau Ummat Islam untuk senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam menyikapi peritiwa yang terjadi di Paris itu.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Sekarang bagaimana Ummat Islam menyikapi permusuhan itu untuk dapat mengalahkan musuh-musuhnya, yaitu kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mengamalkannya secara istiqamah,” katanya.
Secara resmi, dia mengutuk penyerangan yang terjadi di Paris. Dia meminta Umnat Islam untuk menahan diri dan tidak terburu-buru mengambil tindakan.
“Tidak boleh kita emosional, tidak boleh kita justru kontra produktif, tidak boleh kita makin menunjukan kesalahan ‘Islam’ dalam pandangan mereka, tidak boleh kita makin menunjukan belang-belang Islam menurut pandangan mereka, tapi kita harus menyikapi dengan arif dan bijaksana,” paparnya. (L/P011/R03/P2)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)