Sirjan, MINA – Pemerintah Iran menaikkan harga bensin 50 persen dengan dalih sebagai upaya mengimbangi efek sanksi AS yang melumpuhkan.
Keputusan pemerintah itu mendorong aksi protes warga yang berujung bentrokan di sejumlah kota.
Satu orang telah terbunuh di kota Sirjan dalam protes Sabtu malam (16/11).
“Sayangnya seseorang terbunuh,” kata Mohammad Mahmoudabadi, pejabat di pusat kota, seperti dikutip oleh kantor berita ISNA, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dia mengatakan, penyebab kematian belum jelas, apakah “individu itu ditembak atau tidak”. Ia menambahkan bahwa orang lain terluka dalam demonstrasi pada Jumat malam.
Mahmoudabadi mengatakan, “pasukan keamanan tidak memiliki izin untuk menembak dan hanya diizinkan menembakkan tembakan peringatan.”
Dia menambahkan, itu adalah aksi protes damai yang dieksploitasi oleh beberapa orang yang menghancurkan properti publik, pom bensin dan juga ingin masuk ke depot bahan bakar utama perusahaan minyak dan membakarnya.
Upaya mereka digagalkan oleh pasukan, termasuk polisi, Pengawal Revolusi dan milisi Basij, lapor ISNA.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kantor berita IRNA mengatakan, protes tersebar juga di kota-kota lain, seperti Abadan, Ahvaz, Bandar Abbas, Birjand, Gachsaran, Khoramshahr, Mahshahr, Mashhad, dan Shiraz.
Di ibu kota Teheran juga berlangsung protes pada Sabtu pagi.
“Orang-orang masih sangat marah, mengatakan ini benar-benar tidak dapat diterima mengingat status ekonomi negara saat ini,” kata Dorsa Jabbari dari Al Jazeera di Teheran. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)