Kuala Lumpur, MINA – Sebuah gerakan kemanusiaan lintas negara diluncurkansebagai tanggapan atas krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza dan penyitaan kontroversial kapal bantuan Madleen oleh militer penjajah Zionis Israel.
Kampanye bertajuk “1.000 Flotilla: Seruan Global untuk Mematahkan gaza/">Blokade Gaza” menargetkan pengiriman seribu kapal sipil dari berbagai penjuru dunia untuk mengakhiri blokade yang telah melumpuhkan lebih dari dua juta warga Palestina.
Penyitaan Madleen, kapal yang membawa pasokan medis dan relawan perdamaian, termasuk aktivis muda terkemuka Greta Thunberg, di perairan internasional, telah menuai kecaman luas. Meski berstatus misi sipil dan kemanusiaan, pasukan Israel menahan awak dan relawan kapal, sementara nasib mereka kini belum diketahui.
“Kami tidak akan tinggal diam saat Gaza dikurung dan dunia membisu. Madleen boleh ditawan, tapi hati nurani dunia kini bangkit,” ujar Mohd Azmi Abdul Hamid, Presiden Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), koordinator utama kampanye tersebut saat peluncuruan kampanye tersebut di Kuala Lumpur, Jumat (13/6).
Baca Juga: [POPULER MINA] Serangan Israel ke Iran dan Global March to Gaza
Inisiatif tersebut menyerukan kepada masyarakat sipil global, termasuk organisasi kemanusiaan, serikat buruh pelabuhan, komunitas lintas iman, dan relawan perdamaian, untuk menyumbang kapal, perbekalan, serta tenaga dalam upaya kolektif menembus blokade maritim Israel secara damai.
Semua kapal akan mematuhi hukum maritim internasional, hanya mengangkut bantuan kemanusiaan, dan membawa pengamat independen termasuk jurnalis, pengacara HAM, serta tenaga medis.
Gerakan tersebut menghidupkan kembali semangat flotilla sebelumnya, seperti misi Mavi Marmara pada 2010, namun dengan skala yang jauh lebih besar dan melibatkan lebih banyak negara dari Global South. Kampanye itu menyebut gaza/">blokade Gaza sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan dan noda moral bagi komunitas internasional.”
Kampanye 1000 Flotilla menuntu pembebasan Greta Thunberg dan awak Madleen, pengembalian kapal dan muatan kemanusiaannya, penghentian total gaza/">blokade Gaza, akses penuh bagi bantuan internasional dan perlindungan warga sipil, serta akuntabilitas Israel atas pelanggaran hukum internasional.
Baca Juga: MBS Telepon Presiden Iran: “Dunia Islam Mendukung Anda”
Agenda Global dan Aksi Mendesak
Kampanye 1000 Flotilla menyerukan aksi global mendesak dengan agenda utama: menggelar pertemuan koordinasi internasional dalam 30 hari ke depan guna mempersiapkan pelayaran tahap awal dalam dua bulan.
Seruan tersebut ditujukan kepada organisasi sipil di seluruh dunia untuk: menyelenggarakan pertemuan regional, membentuk komite flotilla nasional, menekan pemerintah menjamin hak navigasi bebas, serta menggerakkan pelabuhan, serikat, rumah ibadah, dan komunitas lintas iman demi mendukung misi kemanusiaan ke Gaza.
Kampanye tersebut telah mendapat dukungan dari berbagai organisasi, termasuk Koalisi Palestina Malaysia, Aliansi Dunia Masjid untuk Al-Aqsa, Sekretariat Ulama Asia, dan SALIMAH Malaysia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu dan Kabinetnya Bersembunyi di Bunker Rahasia Saat Konfrontasi dengan Iran