Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IMF MASUKKAN RENMINBI CHINA DALAM KELOMPOK ELITE MATA UANG CADANGAN

Widi Kusnadi - Selasa, 1 Desember 2015 - 08:14 WIB

Selasa, 1 Desember 2015 - 08:14 WIB

313 Views

RMB-masuk-keranjang-SDR-sebagai-mata-uang-acuan.jpg" alt="RMB masuk keranjang SDR sebagai mata uang acuan global" width="276" height="183" /> RMB masuk keranjang SDR sebagai mata uang acuan global

Washington, 18 Shafar 1437/1 Desember 2015 (MINA) – Dana Moneter Internasional (IMF) Senin menambahkan renminbi China ke dalam mata uang yang digunakan lembaga pemberi pinjaman krisis itu sebagai ukuran nilai, bersama dengan dolar, euro, yen dan pound sterling.

Keputusan Dewan Eksekutif IMF itu menempatkan ekonomi China menjadi anggota klub eksklusif negara dengan mata uang cadangan dunia.

China, yang telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia, telah lama berusaha membuat renminbi menjadi mata uang cadangan global, termasuk penunjukan IMF, demikian menurut laporan DPA, sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ketua IMF Christine Lagarde menyebut keputusan tersebut sebagai “tonggak penting dalam integrasi ekonomi China ke dalam sistem keuangan global.”

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Sebuah laporan staf IMF pada awal November lalu merekomendasikan agar renminbi ditempatkan ke dalam apa yang disebut keranjang mata uang IMF, kurs pasar rata-rata harian tertimbang atas kurs pasar yang sekarang menjadi lima mata uang, yang nilainya lebih stabil ketimbang mata uang utama lainnya.

Nilai rata-rata digunakan sebagai ukuran bagi nilai “Special Drawing Rights (SDR)” IMF, yang menjadi mata uang acuan bagi 188 anggota IMF.

Dewan eksekutif memutuskan bahwa renminbi “memenuhi semua kriteria yang ada dan … memastikan menjadi mata uang yang dapat digunakan secara bebas” untuk dimasukkan dalam keranjang mata uang mulai 1 Oktober 2016, kata IMF.

Lagarde menyebut keputusan itu sebagai “pengakuan bahwa pemerintah China telah mereformasi sistem moneter dan keuangan China dalam beberapa tahun terakhir. Kelanjutan dan memperdalam upaya ini akan membawa sistem moneter dan keuangan internasional yang lebih kuat dan pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan dan stabilitas China dan ekonomi global.” (T/R07/R01)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Palestina
Dunia Islam
MINA Sport