Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia memutuskan akan mengimpor bawang putih dalam waktu dekat, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pasokan konsumen menjelang bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri 1440 Hijriah.
Keputusan pemerintah yang akan melakukan impor bawang putih sebanyak 115.765 ton selama 2019 dinilai tepat apabila stok tidak mencukupi.
“Jadi memang banyak pertimbangan ya. Kalau ternyata stok kurang kan pengaruhnya ke tingkat harga yang dibeli masyarakat. Pasti jadi mahal,” ujar pengamat pertanian Universitas Nasional IGS Sukartono, Senin (29/4).
Kendati demikian, Sukartono meminta agar stok bawang putih jelang Ramadhan dan Lebaran benar-benar dipastikan kecukupan jumlahnya. Pemerintah perlu tegas bersikap kepada importir bawang putih yang nakal dengan memainkan pasokan stok di pasaran.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Sedangkan terkait kemampuan swasembada bawang putih, Sukartono yakin Indonesia ke depan mampu mewujudkannya. Kebijakan wajib tanam bawang putih buat importir itu memicu kita bisa swasembada nanti.
Impor dilakukan guna memenuhi stok bawang putih di pasaran, terutama menjelang Ramadhan dan Lebaran. Pemerintah telah mendelegasikan impor bawang putih kepada Bulog.
Menurut Sukartono, waktu Ramadhan dan Lebaran memang tingkat kebutuhan pangan amat tinggi. Maka pemerintah bakal berusaha mengantisipasinya. Caranya bisa melalui impor seperti bawang putih. Supaya semua kondisi pangan terkendali. (T/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia