Stockholm, MINA – Impor senjata yang dilakukan Timur Tengah dan Asia telah meningkat pesat dalam lima tahun terakhir, didorong oleh perang dan ketegangan di wilayah-wilayah tersebut, dengan Arab Saudi sebagai pengimpor terbesar dan India di urutan kedua.
Menurut hasil penelitian terbaru oleh Istitut Penelitian Damai Internasional Stockholm (SIPRI) pada Senin (12/3), pada periode antara 2013 hingga 2017, impor senjata Timur Tengah yang dilanda konflik meningkat lebih dari dua kali lipat, melonjak 103 persen dibandingkan lima tahun sebelumnya.
Timur Tengah menyumbang 32 persen dari seluruh impor senjata di seluruh dunia, demikian Times of Israel melaporkan.
SIPRI memantau pengiriman senjata berdasarkan volume selama periode lima tahun untuk menghilangkan fluktuasi jangka pendek.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
SIPRI mengatakan, Arab Saudi yang melakukan perang melawan pemberontak Houthi di Yaman adalah pengimpor senjata terbesar kedua di dunia setelah India.
Amerika Serikat mengekspor 61 persen senjata untuk Arab Saudi dan Inggris sebesar 23 persen. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan