Islamabad, MINA – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah menyerukan perundingan dengan India setelah kedua pihak mengatakan bahwa mereka menembak jatuh pesawat tempur satu sama lain.
“Sejarah memberi tahu kita bahwa perang penuh dengan kesalahan perhitungan. Pertanyaan saya adalah apakah dengan senjata yang kita miliki, kita dapat melakukan kesalahan perhitungan,” kata Khan dalam siaran singkat televisi yang disiarkan negara itu pada hari Rabu (27/2).
“Saya sekali lagi mengundang India untuk datang ke meja perundingan,” tegas Khan yang telah menyerukan dialog dengan New Delhi di hari sebelumnya, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Perdana menteri Pakistan mengatakan, negaranya siap bekerja sama dengan New Delhi dalam penyelidikan serangan bom bunuh diri di Kashmir yang dikelola India. Serangan itu telah diklaim oleh kelompok bersenjata yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
India menyalahkan Pakistan karena “mengendalikan” serangan itu.
Perdana Menteri India Narendra Modi yang menghadapi pemilihan umum pada bulan April dan Mei, berikrar akan memberikan tanggapan “menghancurkan rahang.”
Jet tempur India melakukan serangan udara Selasa (26/2) dini hari dalam menanggapi serangan Kashmir yang menewaskan sedikitnya 42 tentara India.
Sebelumnya pada hari itu, militer Pakistan mengklaim telah menangkap dua pilot angkatan udara India setelah menembak jatuh dua jet tempur.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Raveesh Kumar kemudian mengkonfirmasi bahwa salah satu pilot mereka hilang.
Kumar juga mengumumkan, sebuah jet Pakistan ditembak ketika mengambil bagian dalam operasi “untuk menargetkan instalasi militer di pihak India.”
“Pesawat Pakistan terlihat oleh pasukan darat yang jatuh dari langit di sisi Pakistan,” katanya dalam sebuah pengarahan. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj News Agency (MINA)