Taat merupakan salah satu karakter mulia yang dianjurkan dalam Islam, khususnya bagi seorang Muslimah. Ketaatan ini mencakup banyak aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah, dengan suami, orang tua, maupun dengan masyarakat sekitar. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT sering kali memuji orang-orang yang taat sebagai mereka yang beriman dan mendapatkan keberuntungan. Bagi seorang Muslimah, taat merupakan wujud cinta dan ketaqwaannya kepada Allah, serta pengamalan ajaran-Nya secara total dalam kehidupan sehari-hari.
Ketaatan seorang Muslimah kepada Allah merupakan fondasi utama dari setiap bentuk ketaatan lainnya. Dalam firman-Nya, Allah SWT menyatakan,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ
“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, serta kepada pemimpin di antara kamu…” (QS. An-Nisa: 59). Ayat ini menunjukkan pentingnya ketaatan kepada Allah dan Rasul sebagai landasan utama kehidupan seorang Muslimah. Dengan mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, seorang Muslimah akan meraih ketenangan batin dan ridha Allah SWT.
Selain ketaatan kepada Allah, seorang Muslimah juga diperintahkan untuk taat kepada suaminya selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. Rasulullah SAW bersabda,
Baca Juga: Fenomena Hijrah Muslimah, Antara Tren atau Pilihan Hidup?
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang istri shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka dia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang dia kehendaki.“ (HR. Ahmad). Ini menunjukkan betapa besar ganjaran yang diberikan bagi seorang istri yang menjalankan ketaatannya dengan baik.
Ketaatan kepada suami dalam bingkai pernikahan tidak hanya membawa kebahagiaan dalam hubungan suami-istri, tetapi juga menjadi jalan menuju surga. Dengan taat kepada suami, seorang Muslimah menunjukkan kesetiaan dan penghormatan kepada pemimpin rumah tangganya, selama suaminya memimpin dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam. Ketaatan ini merupakan wujud kerja sama dalam menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Tidak hanya kepada suami, seorang Muslimah juga diperintahkan untuk taat kepada orang tuanya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (QS. Luqman: 14). Menghormati dan menaati orang tua adalah tanda bakti yang sangat besar dalam Islam.
Baca Juga: Lebih dari Sekadar Penutup: Hijab Simbol Keindahan, Martabat dan Spiritualitas Muslimah
Namun, penting bagi seorang Muslimah untuk memahami bahwa ketaatan tidak mutlak. Jika suami atau orang tua memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam, maka tidak ada ketaatan dalam hal tersebut. Rasulullah SAW bersabda,
لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ
“Tidak ada ketaatan dalam hal maksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan hanya dalam hal yang ma’ruf.“ (HR. Bukhari). Dengan demikian, ketaatan seorang Muslimah harus selalu didasarkan pada perintah dan larangan Allah Ta’ala.
Ketaatan seorang Muslimah juga terlihat dalam kehidupannya di masyarakat. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, menjaga akhlak mulia, dan menjalankan perintah agama, seorang Muslimah menjadi teladan bagi orang di sekitarnya. Ketaatan dalam berpakaian sesuai syariat, bergaul dengan baik, dan berkontribusi dalam kebaikan merupakan cerminan dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Indahnya ketaatan bagi seorang Muslimah bukan hanya dalam bentuk ganjaran akhirat, tetapi juga dalam kehidupan di dunia. Ketaatan membawa kedamaian hati, kebahagiaan, dan hubungan yang harmonis dengan keluarga serta masyarakat. Seorang Muslimah yang taat akan merasakan ketenangan karena ia selalu berusaha untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Baca Juga: Peran Muslimah dalam Melahirkan Generasi Qurani
Dengan ketaatan, seorang Muslimah dapat mencapai puncak keimanan dan menjadi hamba yang dicintai Allah. Ia akan dihormati dan dimuliakan oleh orang-orang di sekitarnya karena perilakunya yang santun, penuh kasih, dan selalu mengedepankan nilai-nilai Islam. Inilah indahnya taat bagi seorang Muslimah, di mana ketaatan tersebut menjadi kunci kebahagiaan di dunia dan di akhirat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Peran Muslimah dalam Membela Al Aqsa Melalui Pendidikan