Srinagar, 29 Dzulhijjah 1437/1 Oktober 2016 (MINA) – Pengumuman akan diadakannya operasi oleh militer India untuk memberantas apa yang mereka sebut sebagai para militan pro-kemerdekaan Kashmir, menciptakan kepanikan bagi warga di wilayah yang disengketakan India dan Pakistan itu.
Militer India mengatakan akan melakukan serangan operasi di sepanjang daerah Garis Kontrol (Line of Control/LoC) untuk menargetkan kelompok yang mereka anggap teroris dan pendukungnya.
LoC adalah daerah perbatasan antara wilayah Kashmir yang dikuasai India dan yang dikuasai oleh Pakistan yang sangat rawan memicu ketegangan antara kedua pasukan penjaga perbatasan.
Warga yang tinggal dekat dengan LoC sudah mulai bermigrasi ke daerah yang lebih aman, demikian media Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA, Ahad.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Sementara di Srinagar, ibukota negara bagian Jammu dan Kashmir, orang-orang terlihat bergegas pulang lebih awal dari biasanya ketika berita tentang operasi oleh pasukan khusus India menyebar.
Lembah Kashmir telah ditutup selama 83 hari berturut-turut oleh pasukan India setelah pembunuhan terhadap komandan Hizbul Mujahidin Burhan Wani oleh keamanan India pada 8 Juli.
“Apakah pisau jatuh pada melon atau melon jatuh pada pisau, selalu melon yang akan terpotong,” kata Zahoor Ahmad (52), seorang pengusaha di distrik Ganderbal, utara Kashmir berkata menggunakan kata pepatah.
“Dalam perang antara India dan Pakistan, warga Kashmir selalu menjadi penderita terburuk,” katanya.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Sementara warga lain, Abdul Gani (58) mengingat kengerian perang tahun 1965, ketika itu ia masih kecil.
“Ibu saya akan menyembunyikan kami di ruangan gelap setelah makan malam lebih awal dan berbicara dengan berbisik,” kenang Gani.
Militer India dan Pakistan telah melakukan saling tembak di perbatasan baru-baru ini.
Pemerintah India selama ini menuding Pakistan menjadi pendukung kelompok militan pro-kemerdekaan Kashmir dari India.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Pada 18 September lalu, 18 tentara India tewas dalam serangan di kamp militer di sektor Uri di distrik Baramulla, utara Kashmir. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung