Yerusalem, MINA – Harian India Express pada Senin (20/11) menyatakan, Kementerian Pertahanan India telah memutuskan untuk membatalkan kesepakatan pembelian rudal Spike (runcing) anti-tank milik Israel senilai 500 juta dolar AS.
Menurut India Express, keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan, mengimpor rudal peluru kendali anti-tank asing dapat menciderai program India sendiri untuk pengembangan masyarakat adat oleh Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan India (Defense Research and Development Organization/DRDO), demikian Anadolu Agency dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
“DRDO percaya bahwa hal itu dapat memberikan teknologi setara dengan Spike dalam waktu tiga sampai empat tahun tanpa memerlukan transfer teknologi asing,” sumber menambahkan.
Sementara itu, Ishay David juru bicara Sistem Pertahanan Israel Rafael Advanced, mengatakan kepada harian Israel Haaretz bahwa mereka belum diberitahu secara resmi tentang pembatalan tersebut.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Rafael sudah memulai transfer pengembangan dan pengetahuan manufaktur sebagai bagian dari program Make-in-India. Kegiatan ini akan berlanjut seperti yang direncanakan,” ujar David.
Pada bulan Agustus, Rafael mengumumkan peresmian pabrik rudal di India. Rencana itu diperkirakan mulai menjual lebih dari 8.000 rudal anti-tank dari pabrik Israel ke India pada tahun 2018 mendatang. (T/R10/P1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina