New Delhi, 17 Jumadil Awwal 1437/ 25 Februari 2016 (MINA) – Presiden India Pranab Mukherjee mengumumkan, wanita diizinkan berperan dalam angkatan bersenjata, seperti angkatan laut dan udara untuk menunjukkan langkah radikal kesetaraan gender profesi yang didominasi laki-laki di dunia, Selasa (23/2).
Di saat berbicara di hadapan kedua majelis parlemen menjelang sesi anggaran, ia mengatakan, pemerintah akan merekrut wanita untuk berperan sebagai angkatan bersenjata dimasa depan India.
India yang memiliki salah satu tentara terbesar di dunia, sebelumnya telah menolak langkah tersebut, karena kekhawatiran atas kerentanan perempuan jika tertangkap dengan kemampuan fisik dan mental dalam menghadapi penyebaran stres di garis depan.
“Pemerintah telah menyetujui induksi perempuan sebagai petugas komisi layanan singkat dan pilot pesawat tempur di Angkatan Udara India di masa depan. Pemerintah akan melantik perempuan dalam semua aliran tempur angkatan bersenjata kita,” kata Mukherjee.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Negara-negara yang mempekerjakan perempuan berperan sebagai angkatan bersenjata hanya sedikit, termasuk Australia, Jerman, Israel dan Amerika Serikat, yang memungkinkan wanita mengambil peran untuk berjuang dan bertempur.
India mulai merekrut perempuan untuk posisi non-medis dalam angkatan bersenjata pada 1992. Namun, 2,5 persen lebih dari satu juta personil perempuan, kebanyakan bertugas di administrator, petugas intelijen, dokter, perawat atau dokter gigi.
Pada Oktober, pemerintah mengambil langkah pertama membawa perempuan ke dalam peran militer dan menyetujui rencana Angkatan Udara dan pilot wanita pesawat tempur India dari Juni 2017 dengan masa eksperimental tiga tahun.
Aktivis hak perempuan menyambut pernyataan presiden, tetapi mengatakan bahwa membawa paritas nyata gender ke dalam angkatan bersenjata akan menjadi proses yang lambat.(T/hna/P001).
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)