Delhi, MINA – Pemerintah India mengonfirmasi bahwa ledakan mobil yang menewaskan 13 orang dan melukai setidaknya 20 orang lainnya di dekat Benteng Merah bersejarah di Delhi merupakan serangan teroris.
Pihak berwenang telah berjanji untuk mengidentifikasi dan mengadili mereka yang bertanggung jawab “dengan sangat mendesak.” Ariana News melaporkan.
Ledakan itu terjadi pada Senin (10/11) malam di luar Benteng Merah, menandai ledakan besar pertama di Ibu Kota sejak 2011. Lokasi yang merupakan salah satu area dengan penjagaan paling ketat di Delhi tersebut, segera ditutup di saat tim forensik dan unit anti-teror memulai penyelidikan.
Dalam sebuah resolusi yang diadopsi Rabu malam, kabinet Perdana Menteri Narendra Modi menggambarkan insiden itu sebagai “tindakan teror keji yang dilakukan oleh pasukan anti-nasional melalui ledakan mobil.”
Baca Juga: Trump Teken RUU Pendanaan untuk Akhiri Shutdown Terlama AS
Resolusi memerintahkan para penyelidik untuk memastikan bahwa “para pelaku, kolaborator, dan sponsor mereka diadili tanpa penundaan.”
Menurut tiga sumber yang mengetahui investigasi tersebut, polisi sedang menyelidiki potensi keterkaitan antara ledakan tersebut dan penangkapan tujuh pria di Jammu dan Kashmir baru-baru ini, termasuk dua dokter.
Penangkapan tersebut, yang dilakukan beberapa jam sebelum ledakan di Delhi, menyusul penggerebekan terkoordinasi di Kashmir dan negara bagian tetangga, Haryana dan Uttar Pradesh. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Australia dan Indonesia Sepakati Perjanjian Baru di Bidang Keamanan Bersama
















Mina Indonesia
Mina Arabic