Jeddah, MINA – Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah menindaklanjuti tindakan kekerasan dan vandalisme yang sangat memprihatinkan menargetkan warga Muslim di beberapa negara bagian India selama perayaan festival Hindu, Ram Navami, yang merayakan kelahiran Rama pekan lalu.
Tindakan Islamofobia termasuk pembakaran sebuah sekolah agama dan perpustakaannya oleh gerombolan ekstremis Hindu di Bihar Sharif pada 31 Maret 2023.
Sekretariat Jenderal OKI dalam keterangan resmi yang dilaporkan UNA, Rabu (5/4), mengutuk tindakan kekerasan dan sabotase yang provokatif tersebut, yang merupakan manifestasi nyata dari eskalasi Islamofobia dan penargetan sistematis Muslim di India.
OKI meminta pihak berwenang India untuk mengambil tindakan tegas terhadap penghasut dan pelaku tindakan tersebut dan untuk memastikan keselamatan, keamanan, hak dan martabat umat Islam di negara tersebut.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Seperti kerap terjadi belakangan, festival itu diwarnai ribuan orang yang berpawai dan mengenakan simbol-simbol keagamaan. The Hindu melaporkan, meski dilarang aparat keamanan, gerombolan besar itu tetap nekat menyambangi wilayah-wilayah Muslim di berbagai wilayah.
Dalam perayaan di Bihar Sharif, Distrik Nalanda, Negara Bagian Bihar, hal tersebutlah yang terjadi sepanjang Kamis (30/3) hingga Jumat (31/3). Dalam prosesi itu, di tengah kekacauan, terdengar suara senjata menyalak, disusul rumah-rumah dan toko-toko milik Muslim yang dibakar.
Sementara massa bersenjata yang terdiri dari sedikitnya seribu orang merusak sebuah madrasah di wilayah Murarpur di Bihar Sharif dan membakar perpustakaannya.
Mohammad Siyabuddin, imam masjid dan pengurus Madrasah Azizia itu menuturkan, perpustakaan berusia 110 tahun dengan koleksi lebih dari 4.500 buku langka termasuk Alquran menjadi abu dalam serangan itu.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
hatrughan Prasad, seorang warga Bihar Sharif, mengatakan daerah itu belum pernah mengalami kekerasan seperti itu sejak 1981 ketika 45 orang tewas dalam bentrokan komunal.
Kabar soal kerusuhan di Bihar Sharif itu sempat terlambat dilaporkan media-media karena pemerintah India memberlakukan pemadaman koneksi internet di wilayah itu. Seorang remaja dilaporkan meninggal tertembak selama kerusuhan.
Selain pembakaran madrasah, kelompok Hindu yang merayakan Ram Navami juga merusak sebuah masjid dan membakarnya di Bihar Sharif. Massa juga menargetkan properti Muslim di kota itu. Insiden serupa juga dilaporkan di Sasaram, markas distrik Rohtas.
Ujaran kebencian dan pelemparan batu terhadap tempat ibadah dan tempat suci adalah hal biasa di semua insiden, yang terjadi di Maharashtra, Madhya Pradesh, Bihar, Uttar Pradesh, Karnataka, Telangana, Benggala Barat, dan Gujarat.(T/R1/P1)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina