Srinagar, Kashmir, MINA – Pihak berwenang India di Kashmir mengatakan, pihaknya berusaha mempermudah warga Kashmir beragama Islam di sebagian besar kota utama Srinagar, untuk merayakan Idul Adha, Ahad (1/8).
Keputusan ini setelah terjadinya kerusuhan menyusul keputusan India menghapus keistimewaan otonomi Kashmir dari konstitusi, Khaleej Times melaporkan Ahad (11/8).
Kashmir berpenduduk mayoritas Islam yang kepemilikannya disengketakan India yang Hindu dan Pakistan yang Islam, disengketakan sejak kedua negara itu menjadi negara merdeka tahun 1947. Sampai kini India adalah penguasa de fakto Kashmir.
Hakim Shahid Choudhary dalam sebuah tweet mengatakan bahwa lebih dari 250 ATM telah berfungsi dan cabang-cabang bank telah dibuka bagi orang-orang untuk menarik uang untuk keperluan Idul Adha.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Sebelumnya, pemimpin partai oposisi utama India Rahul Gandhi pada hari Sabtu mengatakan, ada laporan kekerasan di wilayah tersebut.
Ketika berbicara dengan para wartawan di New Delhi, Gandhi mengatakan “ada yang salah di sana,” dan menyerukan pemerintah India untuk memperjelas apa yang terjadi.
Pihak berwenang di Srinagar mengatakan, telah terjadi pelemparan batu oleh pengunjuk rasa, tetapi tidak ada senjata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan dalam enam hari terakhir.
Gambar-gambar televisi pada hari Sabtu menunjukkan pergerakan mobil dan orang-orang di beberapa bagian Kashmir.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Belum ada insiden buruk yang terjadi,” kata Direktur Jenderal Polisi Dilbagh Singh kepada Press Trust dari kantor berita India.
Pada hari Kamis, PM Modi meyakinkan orang-orang Jammu dan Kashmir bahwa keadaan normal akan kembali secara bertahap dan bahwa pemerintah memastikan bahwa pembatasan saat ini tidak mengurangi festival Idul Adha.
Pihak berwenang mengawasi dengan cermat setiap protes, yang akan menentukan pelonggaran pembatasan lebih lanjut untuk liburan Idul Adha.
Pejabat administrasi utama wilayah itu, Baseer Khan, mengatakan bahwa komoditas penting termasuk makanan, biji-bijian dan daging akan dikirim ke berbagai bagian wilayah itu pada hari Ahad. (T/RS2/P1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)