New Delhi, 3 Jumadil Awwal 1437/11 Februari 2016 (MINA) – India berencana untuk meningkatkan impor minyak mentah dari Uni Emirates Arab (UEA) sebesar 15% atau sejumlah 2,5 juta metrik ton (MMT).
Menteri Negara Minyak dan Gas Bumi India Dharmendra Pradhan mengatakan, India melihat UAE sebagai mitra pilihan untuk proyek-proyek hidrokarbon di seluruh negeri, sebagai bagian dari infrastruktur dana investasi sebesar 75 miliar dolar AS (sekitar Rp1.015 triliun), Gulf News Rabu (10/2) waktu setempat melaporkan.
Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) bermitra dengan India Strategic Petroleum Reserve Limited (ISPRL) untuk menyimpan minyak mentah di India, pada proyek penyimpanan cadangan di Mangalore, pelabuhan Laut Arab di negara bagian India, Karnataka.
“Kami sangat senang bahwa UEA tertarik dalam proyek cadangan strategis, serta ADNOC dan ISPRL bekerja untuk menyelesaikan semua masalah untuk implementasi awal proyek,” kata Pradhan pada konferensi pers di ibukota India Rabu kemarin.
Baca Juga: Kiyai Ma’ruf Amin Ajak Negara ASEAN Akui Palestina
Ia menambahkan, ADNOC dan ISPRL bermitra untuk tahap pertama proyek. Sementara kesepakatan untuk pengaturan yang sama untuk tahap kedua juga telah diusulkan. Tapi ada pajak tertentu, PPN dan isu pendapatan terkait , ini sedang ditangani secara mendesak,” katanya.
India mengimpor hampir 80% dari minyak mentahnya dan membangun lumbung bawah tanah yang luas di Andhra Pradesh dan Karnataka, yang dapat menyimpan lebih dari 5,30 juta metrik ton (MMT) minyak mentah untuk keadaan darurat. Sementara fasilitas di Mangalore, saat selesai, akan memiliki kapasitas 1,5 MMT.
Komentar Menteri Negara Minyak dan Gas Bumi India muncul setelah pertemuan dengan Menteri Energi UEA Suhail Al Mazrouei, menjelang kedatangan Shaikh Mohammad Bin Zayed Al-Nahyan, Putera Mahkota Abu Dhabi, dan Deputi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, pada agenda tiga hari kunjungan resmi ke India.
“Hari ini kita membahas banyak proyek hidrokarbon dan diskusi yang sangat bermanfaat dan kooperatif,” kata Pradhan.
Baca Juga: Wapres RI Minta ASEAN Selesaikan Masalah Rohingya
“Kami telah menempatkan beberapa proposal untuk dipertimbangkan UEA. Ini termasuk lingkup untuk investasi di kilang, terminal LNG, dan pipa dari kompleks PETROCHEM di Gujarat ke kompleks petrokimia HPCL-GAIL di Andhra Pradesh untuk ekspansi kilang Bina di Madhya Pradesh,” ia menambahkan.
Potensi Investasi
Pradhan juga mengatakan bahwa ada banyak potensi yang belum dimanfaatkan di kedua sisi di sektor hidrokarbon.
“Perusahaan minyak negara India seperti ONGC, IOL dan BPCL semua tertarik dalam mencari peluang eksplorasi di UAE. Sementara yang lain tertarik mengakuisisi saham di Abu Dhabi Oil Company (ADCO) untuk operasi minyak darat,” katanya.
Baca Juga: Turki Kecam Israel Atas Satu Tahun Genosida di Gaza
Ditanya wartawan tentang tantangan yang dihadapi oleh perusahaan UEA dalam upaya mereka untuk memperluas bisnisnya ke India, Pradhan mengatakan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi telah meyakinkan investor global tentang kemudahan melakukan bisnis di India.
Keyakinan bahwa kerjasama India dan UEA juga akan menciptakan sinergi baru antara pemerintah dan investor. (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kematian Meningkat di Bangladesh Akibat Demam Berdarah