ISIS-300x187.jpg" alt="Upaya ISIS merekrut pejuang asing lewat internet. (Foto:Al Jazeera Amerika)" width="300" height="187" /> Upaya ISIS merekrut pejuang asing lewat internet. (Foto:Al Jazeera Amerika)
Bangalore, India, 21 Safar 1436/13 Desember 2014 (MINA) – Polisi India sedang menyelidiki orang yang diduga berada di balik twitter/">akun Twitter, terkait kondisinya dengan kelompok bersenjata Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Hari Kamis (11/12), Channel 4 News Inggris memberitakan tweeter “@ShamiWitness” sebagai “Mehdi” memasang status bahwa dirinya dalam kondisi bahaya, tetapi tidak mengungkapkan nama lengkapnya.
Saluran itu juga melaporkan, Mehdi adalah seorang eksekutif di Bangalore yang bekerja kepada seorang konglomerat India.
Dalam potongan audio yang diposting di situs penyiar pada Jumat, Mehdi mengatakan bahwa ia siap menyerah, tetapi ia takut polisi akan membunuhnya.
Baca Juga: Menlu Pakistan: China Tertarik Biayai Proyek Kereta Api Lintas Afghanistan
Laporan Kamis mengutip pengakuan Mehdi yang mengatakan ia tidak bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah, karena keluarganya secara finansial bergantung padanya.
Akun Mehdi yang memiliki 17.700 followers, termasuk banyak pejuang asing, ditutup menyusul laporan Channel 4.
“Saya telah melihat laporan seperti yang Anda miliki,” kata Komisaris Polisi Bangalore, MN Reddi pada media, Jumat.
“Kami telah mengambil catatan itu dan sedang menyelidiki masalah ini. Kami siap untuk menghadapi setiap persepsi ancaman ke kota. Kami telah menyiapkan tim khusus untuk mempelajari laporan tersebut dan melacak pelakunya,” katanya.
Baca Juga: Ledakan Bus Sekolah di Pakistan Tewaskan Lima Orang, Tentara Tuding India
Tweet @ShamiWitness berisi propaganda serta informasi bagi calon rekrutan dan pesan pujian bagi pejuang yang tewas sebagai “syuhada”.
Secara ekstensif ISIS menggunakan media sosial untuk propaganda dan perekrutan, serta untuk menyebarluaskan video eksekusi sandera.
Sejumlah platform media sosial telah menutup akun yang terkait dengan kelompok bersenjata tersebut. (T/P001/R05)
Baca Juga: Menlu Afghanistan Akan Kunjungi Tiongkok untuk Pertemuan Trilateral Besok
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: WHO: Kurangnya Layanan Kesehatan Mental di Afghanistan Sangat Mengkhawatirkan