Kashmir, 24 Dzulqa’dah 1437/27 Agustus 2016 (MINA) – Polisi India menangkap seorang pemimpin pejuang Muslim Kashmir saat memimpin demonstrasi damai pada Kamis (25/8).
Mirwaiz Umar Farooq dari All Parties Hurriyet Conference (APHC) awalnya dipenjara di kantor polisi Nigeen setelah ditangkap, lalu ia dipindahkan ke penjara Chesma Shahi Sub pada Jumat.
Media lokal melaporkan bahwa Mirwaiz Umar ditahan karena melanggar ketentuan tahanan rumahnya dengan mencoba untuk berpartisipasi dalam pawai Pemakaman Syuhada bersama dengan pendukungnya.
Juru bicara APHC Shahidul Islam mengatakan dalam sebuah pernyataan, Mirwaiz Umar sedang menjalani masa tahanan rumah selama hampir dua bulan karena berbicara menentang “kekerasan dan penindasan” yang dilakukan Pasukan Keamanan India.
Baca Juga: Ribuan Warga di London Pawai Sambut Gencatan Senjata di Gaza
“Berbicara menentang pelanggaran negara India terhadap hak asasi manusia, bukan merupakan tindak pidana, itu kepahlawanan,” kata Islam.
APHC menuntut Mirwaiz Umar segera dibebaskan.
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk penahanan politik Mirwaiz Umar dan kami menuntut segera dibebaskan,” katanya.
Muzzammil Thakur, direktur eksekutif dari Kashmir Institute of International Affairs mengatakan, saat ini ada pengepungan yang terjadi di Kashmir.
Baca Juga: PBB Siapkan Aturan Pengiriman Bantuan ke Gaza
“Mirwaiz Umar Farooq telah ditahan secara ilegal,” katanya kepada Al Jazeera yang dikutip MINA. “Dia adalah pemimpin populer yang bekerja untuk kemakmuran Kashmir.”
Penangkapan Mirwaiz Umar juga menyebabkan kegemparan di media sosial, dengan ratusan orang berbagi kemarahannya tentang insiden itu di bawah hashtag #freemirwaiz. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahkamah Agung: TikTok Dilarang di AS Mulai 19 Januari