Bangalore, India, 21 Safar 1436/14 Desember 2014 (MINA) – Polisi Kota Bangalore, India, telah menangkap seorang eksekutif teknologi dalam menanggapi klaim penyiar layanan publik Inggris atas akun Twitter yang dianggap mendukung kelompok pejuan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Polisi Bangalore mengumumkan Sabtu (13/12), pria yang diidentifikasi oleh Channel 4 News Inggris sebagai “Mehdi” pemilik akun @ShamiWitness, telah ditahan, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Media nasional sebelumnya melaporkan, Mehdi Masroor Biswas bisa dijerat Undang-Undang Kegiatan Melanggar Hukum dan UU Negara Melawan Pengobar Perang. Dia akan diinterogasi oleh tiga badan intelijen India.
Channel 4 News mengatakan telah melacak hingga ke Bangalore dan mengatakan penyelidikan didasarkan pada penemuannya, di mana akun @ShamiWitness menggunakan alamat email pribadi, [email protected].
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Namun Mehdi mengaku akun emailnya telah dibajak seseorang.
“Tapi saya mengatakan bahwa saya bukan @ShamiWitness. Seseorang telah membajak akun email saya yang saya gunakan sebagai [email protected] dan menggunakannya untuk meng-upload sesuatu. Saya telah dijebak,” ujarnya.
“Saya memberitahu Channel 4 yang saya percaya bahwa pemenggalan adalah bagian dari Islam. Itu bukan berarti saya percaya pada pemenggalan, saya tidak pernah mengatakan kepada mereka bahwa saya percaya pada pemenggalan. Itu disalahartikan. Mereka telah membuat hal-hal yang rumit dengan menayangkan program,” ujar Mehdi kepada surat kabar Indian Express.
Sebelumnya, akun Twitter milik Mehdi telah memposting status terkait ISIS dan pemenggalan sandera, dan dia berpartisipasi dalam acara penyiaran Channel 4 News di Inggris.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Penahanan Mehdi membuat kedua orang tuanya yang tinggal di kota timur India, Kolkata, menjadi panik. Ayahnya buka praktik pengobatan alternatif Homeopati setelah pensiun, dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
“Kau tahu menjadi Muslim, kita dengan mudah diidentifikasi sebagai teroris,” kata ayahnya untuk anaknya kepada Indian Express.
“Sekarang hari-hari sangat sulit. Tapi saya dapat memberitahu Anda bahwa anak saya tidak bersalah dan tidak melakukan kesalahan apa pun. Jika dia telah mendarat dalam kesulitan, itu karena beberapa musuh mengejarnya,” ujarnya. (T/P001/R05)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)