Buenos Aires, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno L.P.Marsudi, mengatakan, sejak 2008, masyarakat dunia melihat ke G20 sebagai rujukan dalam menghadapi berbagai tantangan gobal.
“Oleh karena itu, G20 harus memimpin dengan keteladanan, dan selalu berupaya menjadi solusi permasalahan global,” kata Menlu dalam Pertemuan Para Menlu G20, di Palacio San Martin, Buenos Aires, Argentina. Demikian keterangan pers Kemlu RI yang diterima MINA, Rabu (23/5).
Berbicara dalam sesi pertama pertemuan Menlu G20 dengan tema “Multilateralism and Global Governance”, Menlu Retno menyampaikan pernyataan mengenai pentingnya G20 menciptakan keseimbangan antara kepentingan negara maju dan negara berkembang.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Dalam kaitan ini, ia menekankan perlunya G20 untuk meningkatkan upayanya dalam menyelesaikan pembahasan berbagai isu strategis global seperti, reformasi sistem finansial internasional; memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil transparan; dan mengimplementasi climate finance commitment.
Ia juga menekankan pentingnya untuk meningkatkan kualitas tata kelola di G20. Menlu RI juga meminta agar negara anggota G20 konsisten dengan mengimplementasi komitmen dan resolusi yang telah disepakatinya.
“Sudah saatnya negara anggota membuat sistem tata kelola G20 yang lebih ringkas, substantif, akuntabel dan transparan” ujarnya.
Pada sesi kedua yang mengambil tema “Action for a Fair and Sustainable Development”, Menlu RI mengangkat dua topik penting, yakni antisipasi dampak kemajuan teknologi bagi lapangan kerja, serta pentingnya upaya kerja sama pembangunan infrastruktur, khususnya pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Menlu Retno menyampaikan kemajuan teknologi memberikan dampak, positif maupun negatif kepada lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, menjadi tugas negara G20 untuk memastikan kemajuan teknologi tidak mengakibatkan warga terpinggirkan, khususnya para pemuda.
Dalam konteks ini, Menlu RI mengusulkan agar G20 membentuk framework kerja sama guna membangun ekonomi berdasakan teknologi yang dapat mendorong keadalian dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Ia menambahkan, hal ini dapat dicapai termasuk melalui pemberdayaan UMKM kedapa ekonomi digital dan peningkatan pednidikan vocational.
“Kita paham akan dampak positif dan negatif teknologi terhadap lapangan pekerjaan. Adalah tugas kita untuk memastikan tidak ada satu pun warga yang terpinggirkan, apalagi tertinggal,” katanya.(R/R04/P1)
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris
Mi’raj News Agency (MINA)