Jakarta, MINA – Pertumbuhan industri ekonomi berbasis digital (e-commerce) di Tanah Air semakin pesat, ditandai menjamurnya berbagai macam penawaran barang dan jasa melalui dunia maya.
Menurut Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Henry Subiakto, pada tahun 2020 nanti, Indonesia akan menjadi pemain e-commerce terbesar di Asia Tenggara, yang diperkirakan menyentuh angka hingga US 130 miliar dollar.
“Melalui industri e-commerce, diharapkan dapat terus dikembangkan dan mendukung perekonomian Indonesia yang diprediksi menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada tahun 2020 nanti. Kalau bisa nanti BUMN ikut membantu,” ujar Henry dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Ruang Serbaguna Roeslan Abdughani, Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Senin (21/8)/
Henry mengatakan, kebanyakan pelaku bisnis e-commerce di tanah air berskala kecil dan menengah (UKM).
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Seperti yang kita ketahui, bisnis UKM menjadi usaha yang paling tahan banting di saat krisis ekonomi sekalipun. Ini sejalan dengan misi Presiden Jokowi yaitu the digital energi of Asia 2020,” katanya.
Henry kemudian mencontohkan perkembangan pesat yang dialami oleh Go-Jek. Go-Jek menjadi salah satu penyedia layanan jasa berbasis digital yang cukup sukses. Hal itu dibuktikan dengan menjadi sponsor utama Liga 1 Indonesia.
“Kalau dulu Liga Utama Indonesia disponsori oleh Djarum, [erusahaan besar rokok, sekarang disponsori oleh Go-Jek. Ini harus kita lihat sebagai perkembangan yang baik, khususnya di sektor bisnis berbasis digital,” katanya. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan