Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Akan Menjadi Market Focus di London Book Fair 2019

Nidiya Fitriyah - Rabu, 4 April 2018 - 17:37 WIB

Rabu, 4 April 2018 - 17:37 WIB

74 Views ㅤ

Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik (kedua dari kiri). Foto: Nidiya/MINA

Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik (kedua dari kiri). Foto: Nidiya/MINA

Jakarta, MINA – Setelah sukses menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair, Indonesia kini bersiap untuk menjadi pusat perhatian di salah satu perhelatan pameran buku internasional lainnya, yaitu London Book Fair (LBF) 2018.

Melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Indonesia telah menandatangani nota kesepakatan dengan panitia LBF untuk menjadi market focus pada 2019.

“Sebagai Country Market Focus di LBF 2019, Bekraf ingin mengambil peluang dengan menampilkan penulis-penulis terkemuka, penerbit, dan warisan literasi serta budaya Indonesia yang kaya dengan harapan mampu menyumbangkan kesempatan besar bagi sektor kreatif Indonesia, terutama dalam sektor penerbitan,” ujar Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik dalan konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/4).

Ricky menambahkan, industri ekonomi kreatif di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Sektor kreatif Indonesia telah melibatkan sumber daya manusia sebesar 15,9 juta dengan kontribusi 7,3 persen bagi Gross Domestic Product (GDP) atau setara dengan 67 USD serta kontribusi ekspor senilai 20 miliar USD.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak menyampaikan, kehadiran Indonesia di LBF adalah bagian dari rangkaian kegiatan menuju Indonesia sebagai negara market focus pada 2019.

Kehormatan untuk tampil di panggung LBF ini, menjadikan Indonesia segbagai negara Asia Tenggara Pertama yang ditunjuk sebagai market focus di bursa buku internasional yang dikenal menduduki peringkat pertama dalam hal perdagangan hak cipta, dan distribusi konten.

“Sejak 2015, jumlah judul buku yang laku di luar negeri mengingkat pesat, sampai pada angka di atas 1000 judul, mengalahkan negeri lain di Asia Tenggara. Ini pencapaian yang sangat baik dan menjadi sebuah indikator bahwa karya anak bangsa mampu bersaing dan diminati pasar internasional,” ujar Ketua Harian Komite Pelaksana Indonesia Market Focus di LBF 2019, Laura Prinsloo.

Menurutnya, program-program yang dilaksanakan oleh Komite Buku Nasional seperti residensi penulis, subsidi dana penerjemahan, dan pelarihan merupakan hal yang berkesinambungan.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Ini adalah sinergi yang baik antara Bekraf, Kemendikbud dengan para profesional di luar pemerintah dalam memajukan industri perbukuan tanah air yang merupakan bagian dari diplomasi budaya Indonesia melalui buku,” jelas Laura.(L/R04/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia