New York, MINA – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) terbukti tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan perang Hamas-Israel. Hal ini tidak lepas dari intervensi AS sebagai anggota tetap DK PBB yang memveto setiap resolusi yang dikeluarkan, karena AS menolak resolusi menyalahkan posisi Israel.
Perang Hamas-Israel yang sudah berlangsung lebih dari dua pekan ini menyebabkan hampir 7000 jiwa meninggal dunia. Selain itu juga membuat 1,5 juta warga Gaza mengungsi.
Wakil Tetap Indonesia untuk PBB, Arrmanatha Nasir mengatakan, sulitnya menentukan kebijakan di Palestina setelah resolusi yang sebelumnya beberapa kali diveto oleh AS, termasuk juga Inggris dan Prancis.
“Belum ada kesepakatan dan resolusi yang disahkan oleh dewan keamanan PBB terkait Gaza, baik dalam pernyataan bersama atau pernyataan pers,” kata Arrmanatha, demikian keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/10).
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel
Pada resolusi pertama sebelumnya, kata dia, beberapa hal penting yang jadi penekanan yakni soal serangan bom yang dilakukan Israel sangat merugikan Palestina. Dan dengan cepatnya perubahan situasi di Gaza, terus memburuk hari demi hari.
“Di Gaza situasinya memang cukup sulit untuk PBB, sekedar membuka akses bantuan, apalagi setelah blokade yg memutuskan pasokan pangan dan bahan bakar,” ujarnya. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti