Jakarta, MINA – Indonesia bersama dengan dua puluh anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tekankan pentingnya pengembangan industri kreatif dan ekonomi digital sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
Hal tersebut dibahas dalam pertemuan Special Virtual Meeting on Digital Economy Steering Group (SVM – DESG) yang membahas pemanfaatan teknologi digital dalam menangani COVID-19 pada Jumat (26/6).
“Pandemi ini telah mengubah gaya hidup kita, teknologi digital telah membantu kita dalam menangani dampak COVID-19,” ujar Ketua Delegasi Indonesia, Andre Omer Siregar dalam keterangan pers yang diterima MINA, Ahad (28/6).
Sementara itu, industri kreatif yang berbasis ekonomi digital telah menciptakan lapangan pekerjaan non-konservatif di tengah pandemi. Penting untuk menempatkan industri kreatif sebagai salah satu inti dari kerja sama di bidang ekonomi digital.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Salah satu contoh industri kreatif yang berkembang di Indonesia yaitu pasar online dan digital game. Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan pasar game di Indonesia meningkat sebesar 300 persen.
Indonesia memiliki target untuk meningkatkan angka ini dan juga persentase developer game lokal yang terlibat dalam industri ekonomi digital.
Keterlibatan Indonesia pada APEC DESG juga merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam mengembangkan potensi ekonomi digital di tanah air.
Dengan menjalin dialog dengan para pelaku bisnis domestik, dan penyelenggaraan “Kemlu For Startup” pada akhir tahun lalu, Kemlu RI berupaya membawa isu ekonomi kreatif ke forum regional dan internasional.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Sebagai salah satu forum regional tertua di kawasan Asia-Pasifik, APEC diharapkan dapat memberikan manfaat konkret kepada pelaku usaha di tanah air baik melalui program pelatihan dan peningkatan kapasitas, maupun pembelajaran dari pertukaran informasi, inisiatif dan contoh kebijakan dari anggota APEC lainnya. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon