Bali, 27 Muharam 1438/28 Oktober 2016 (MINA) – Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kmenterian Luar Negeri (Kemlu) RI, Duta Besar Desra Percaya mengatakan, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk lebih memperkuat kerja sama kontra terorisme, maritim, serta menjajaki peluang kerja sama baru di bidang keamanan siber.
“Pelaksanaan 2+2 dialog ini diselenggarakan di saat hubungan kedua negara dalam kondisi yang terus membaik,” ujar Desra yang mewakili Menteri Luar Negeri RI saat pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Indonesia dan Australia (2+2 Dialogue ke-4) di Bali.
Berdasarkan rilis Kemlu RI, Jumat (28/10), hal serupa ditegaskan Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, yang menilai bahwa Indonesia dan Australia dapat memanfaatkan kedekatan geografis untuk bersama-sama menjaga keamanan dan memajukan kesejahteraan masyarakat kedua negara dan kawasan.
Dalam pelaksanaan 2+2 Dialogue ke-4 yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, dan Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne, dibahas tiga agenda penting diantaranya, keamanan maritim, isu-isu keamanan global, dan kerja sama di kawasan Pasifik.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Pertemuan menyepakati beberapa kerja sama konkret antara lain dukungan Australia terhadap inisiatif Indonesia untuk membangun Pusat Deradikalisasi di Sentul, Bogor, sebagai salah satu implementasi dari MOU Kerja Sama Pemberantasan Terorisme Internasional yang ditandatangani oleh kedua negara di forum yang sama tahun lalu.
Indonesia dan Australia sepakat untuk adakan kerja sama pembangunan kapasitas dalam kerangka kerja sama keamanan dan kejahatan siber, keketuaan bersama dalam ASEAN Defense Ministerial Meeting Plus (ADMM+) untuk Expert Working Group on Peace Keeping Operation, serta dukungan terhadap kerja sama pembangunan ekonomi di Pasifik untuk menjaga stabilitas kawasan.
Pertemuan mengadopsi Joint Communique bersama dan pertemuan 2+2 Dialogue ke-5 rencananya akan diadakan di Australia pada 2017 mendatang.(T/P008/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan