Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INDONESIA BANGUN MASJID DALAM PERAYAAN IDUL FITRI DI TOKYO

Rudi Hendrik - Ahad, 19 Juli 2015 - 12:45 WIB

Ahad, 19 Juli 2015 - 12:45 WIB

545 Views

Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra dalam sambutan Ground Breaking Masjid Indonesia Tokyo di Jepang pada Jumat (17/7). Foto: KBRI Tokyo

masjid-kbri-jepang.jpg" alt="Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra dalam sambutan Ground Breaking Masjid Indonesia Tokyo di Jepang pada Jumat (17/7). Foto: KBRI Tokyo" width="268" height="178" /> Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra dalam sambutan Ground Breaking Masjid Indonesia Tokyo di Jepang pada Jumat (17/7). Foto: KBRI Tokyo

Tokyo, 3 Syawal 1436/19 Juli 2015 (MINA) – Pemerintah melalui Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo memberikan suasana yang berbeda dalam perayaan Idul Fitri tahun ini di negeri Sakura tersebut. Dubes Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra melaksanakan Ground Breaking proses pembangunan Masjid Indonesia Tokyo yang pertama seusai shalat berjamaah Idul Fitri.

“Dengan mengucapkankan Bismillah hirrohmanirrohhim, kita mulai proses Pembangunan Masjid Indonesia Tokyo, semoga dilancarkan proses penyelesaian konstruksinya dan nantinya dapat berfungsi sebagai fasilitas ibadah yang nyaman bagi umat Muslim serta menjadi salah satu pusat edukasi budaya Islam di Jepang”, kata  Yusron dalam sambutannya sebagaimana KBRI sampaikan dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Rencana pembangunan masjid Indonesia Tokyo sebenarnya sudah diinisiasi sekitar 15 tahun yang lalu oleh para pengurus Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang dan para tokoh serta cendekiawan Indonesia yang ada di Tokyo.

Ketersediaan dana dan penentuan lokasi masjid menjadi kendala pada beberapa waktu yang lalu, namun akhirnya dengan dukungan dan intensitas komunikasi serta strategi penggalangan dana antara pengurus KMII, KBRI Tokyo dan Kemenlu-RI, maka penentuan lokasi dan penyediaan dana untuk konstruksi utama masjid sudah terpenuhi sebelum 1 Syawal 1436 H, tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Dari segi dana, masjid ini dibiayai dana sumbangan atau wakaf masyarakat Indonesia, perusahaan dan karenanya relatif terbatas. ”Oleh karena itu, mengingat Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, saya berhasrat untuk membangun masjid kedua yg lebih besar lagi. Badan Anggaran DPR RI menyatakan akan mendukung anggaran untuk pembangunan masjid tersebut,”  tegas Yusron.

Terwujudnya pembangunan masjid ini selaras dengan upaya Pemerintah Jepang yang sedang giat menggalakan dan menarik turis Muslim dari wilayah ASEAN termasuk Indonesia, sehingga fasilitas ibadah itu akan menambah jumlah masjid di Jepang sekaligus menjadi sarana syiar Islam- yang sesungguhnya adalah yang mampu memberi manfaat kehidupan kepada orang lain.

Wakil Ketua Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII), Wilopo menjelaskan, pemilihan lokasi masjid di lingkungan SRIT di daerah Meguro sangat “identik juga dengan tempat kumpulnya komunitas WNI” di Jepang sehingga memudahkan bagi WNI untuk memanfaatkan masjid tersebut guna keperluan ibadah sekaligus sebagai tempat silaturahmi dan aktifitas budaya Islam Indonesia yang akan memberikan citra terbaik bagi komunitas Indonesia di Tokyo dan sekitarnya.

Penyelenggaraan sholat Idul Fitri di Jepang selalu menjadi sebuah ajang silaturahmi akbar warga negara Indonesia di Jepang. Sekitar 5000 jamaah umat muslim Indonesia di Tokyo dan sekitarnya membanjiri gedung Sekolah Indonesia Tokyo untuk mengikuti ibadah sholat Idul Fitri berjamaah. Bertindak selaku imam dan khatib adalah Ustadz Tengku Zulkarnain.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Sesuai tradisi, usai pelaksanaan ibadah sholat Idul Fitri warga Indonesia berduyun-duyun dengan penuh kegembiraan mendatangi Wisma Duta RI untuk bersilaturahmi dengan kerabat serta menikmati hidangan khas lebaran ketupat dan lontong sayur yang sudah dinantikan selama ini. (L/R04/R01)

Mi’raj Islamic News Agency  (MINA)

 

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Kolom
Khadijah
MINA Health