Indonesia Berpeluang Besar Ekspor Buah Tropis dan Rempah ke Argentina

Jakarta, MINA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan Wakil Presiden Gabriela Michetti menyepakati kerjasama bilateral antara dengan Argentina terkait akses pasar produk-produk pertanian.

Kerja sama yang berlangsung di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (8/5), diharapkan dapat lebih memperbesar akses buah tropis eksotis, dan produk unggulan Indonesia lainnya ke pasar ekspor Argentina.

“Kita sudah pelajari, Indonesia punya potensi besar untuk mengekspor buah tropis eksotis dan rempah ke Argentina, seperti nanas, manggis, salak, kopi, dan lada. Potensi lainnya adalah produk olahan hortikultura untuk bahan baku untuk industri makanan jadi,” kata Amran usai pertemuan.

Mentan menjelaskan, produksi nanas Indonesia pada tahun 2018 mencapai 2 juta ton, dan sudah diekspor ke negara-negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa hingga 250 ribu ton per tahun.

Sementara itu, ekspor maggis mencapai 40 ribu ton dari produksi 160 ribu ton selama 2018. Begitu juga dengan salak yang diekspor ke negara-negara Asia sebanyak 1,2 ribu ton dari 950 ribu ton produksi petani tahun 2018.

Lebih lanjut, Mentan menjelaskan untuk produk olahan hortikultura yang berpotensi besar untuk diekpor adalah pasta cabai, pasta bawang, pasta buah-buahan (jambu, mangga, dan sirsak). Selain itu, Argentina juga diharapkan bersedia membuka akses pasar untuk sarang burung walet yang menjadi andalan ekspor Indonesia.

“Indonesia punya potensi besar mamasok produk-produk hortikultura. Argentina adalah salah satu pasar non-tradisional yang kita coba akses agar pertanian kita bisa menghasilkan devisa lebih besar, ini sejarah untuk kita membuka akses pasar pertanian ke Argentina,” jelas Amran.

“Kita melalui Badan Karantina Pertanian sudah mengajukan permohonan secara resmi untuk akses pasar untuk pisang, nanas, manggis, dan salak ke Argentina sejak November 2017. Melalui pertemuan ini, segera ditindaklanjuti,” tambahnya.

Selain akses pasar, Amran memaparkan bahwa Indonesia menjajaki potensi kerja sama transfer teknologi pertanian dari Argentina, diantaranya sistem penyimpanan hasil pertanian yang efisien dan ramah lingkungan (silo bag), serta teknologi penanaman tanpa olah tanah (no till farming) yang bisa memperpendek proses dan memangkas ongkos produksi.

“Argentina bahkan siap berinvestasi di Indonesia untuk teknologi alat mesin pertanian, seperti dryer atau alat pengering,” ujarnya.

Indonesia menutup impor jagung karena sudah swasebada dan bahkan sudah ekspor. Indonesia pun bersedia berbagi pengalaman soal keberhasilan mencapai swasembada dalam waktu singkat melalui peningkatan produktivitas, manajemen pengairan, indekspertanaman dan mekanisasi kepada Argentina.(L/R10/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.