Jakarta, Indonesia – Pemerintah Indonesia dan Sekretariat Dewan Kerja Sama Negara-negara Arab Teluk (GCC) sepakat mempererat kerja sama di berbagai bidang, terutama ekonomi.
Kesepakatan tersebut tertuang di dalam Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Mekanisme Konsultasi antara Pemerintah RI dan Sekretariat GCC yang ditandatangani oleh Menlu RI, Retno Marsudi dan Sekretaris GCC, Abdul Latif bin Rashid Al-Zayani di Kantor Kemenlu RI, Jakarta pada Rabu (28/8).
“Dengan penandatanganan MoU ini, kami akan siapkan plan of action dan kami sepakat harus sudah diselesaikan sebelum akhir 2019,” kata Menlu.
Ia menyebut, penandatangan kesepakatan tersebut menandai era baru kemitraan Indonesia dan negara anggota GCC yang terdiri atas Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Konsultasi tahunan Tingkat Tinggi antara Indonesia dan Negara Teluk merupakan forum tahunan dialog strategis antara Indonesia dan Negara-negara Teluk.
Mekanisme tersebut sebagai implementasi komitmen serta untuk memperkokoh kemitraan Indonesia dan Negara-negara Teluk yang disepakati tahun 2015.
Forum ini akan menjadi wadah konsultasi Indonesia dan negara-negara Teluk untuk membahas secara regular berbagai perkembangan kerja sama ekonomi dan juga membahas perkembangan stabilitas dan keamanan di Kawasan.
“Stabilitas dan keamanan kawasan Teluk dan Timur Tengah adalah bagian dari kepentingan nasional Indonesia” ujar Retno.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Penandatangan MoU tersebut disaksikan oleh enam duta besar Negara Teluk dan menjadi salah satu agenda utama kunjungan kerja Sekretaris Jenderal GCC di Jakarta pada 27–30 Agustus 2019. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon