Istanbul, 13 Syawwal 1438/7 Juli 2017 (MINA) – Pemerintah Indonesia dan Turki menyepakati upaya untuk mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi kedua negara. Kesepakatan tersebut tercapai setelah Presiden Joko Widodo dan jajarannya melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis, (6/7).
“Kita telah sepakat berupaya mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi antara lain melalui negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA). Kemudian pengurangan atau pengakhiran hambatan perdagangan dan penciptaan iklim investasi yang kondusif,” ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan pernyataan pers bersama.
Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan kepada Erdoğan mengenai beberapa bidang kerja sama yang potensial untuk dikembangkan kedua negara. Beberapa bidang yang menjadi prioritas kedua negara ialah bidang perdagangan dan investasi, pertahanan, energi, dan penanggulangan terorisme.
“Bidang kerja sama lain yang mengalami peningkatan signifikan adalah di bidang industri pertahanan. Saya menyambut baik hasil konkret kerja sama industri pertahanan antara lain berupa peluncuran tank kelas menengah “Kaplan” produksi bersama Indonesia dan Turki,” ucapnya.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Untuk diketahui, di bidang industri pertahanan, selain melakukan produksi tank bersama, pemerintah Indonesia dan Turki juga sepakat untuk mengembangkan kerja sama kedirgantaraan. Kesepakatan tersebut telah dituangkan ke dalam bentuk nota kesepahaman antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry.
“Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kerja sama di bidang pembuatan kapal selam dan truk. Ini juga akan segera ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara,” ia menambahkan.
Sementara itu, di bidang energi, Indonesia memperoleh sokongan dalam hal penyediaan energi listrik di wilayah kepulauan Indonesia. Sebelumnya, sejumlah kapal pembangkit listrik asal Turki telah beroperasi di Medan, Amurang, Bolok, dan Ambon untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di wilayah tersebut.
“Penguatan kerja sama di bidang energi difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di kawasan kepulauan Indonesia antara lain melalui penggunaan power ship atau kapal penyedia pasokan listrik,” tambah Jokowi.(L/RE1/B05)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)