Jakarta, MINA – Indonesia dan Uni Emirat Arab menjajaki kerja sama dalam pengembangan digital education di madrasah dan sekolah.
Rencana kerja sama ini dibahas bersama oleh Menteri Agama Fachrul Razi dan Direktur Organisasi dan Kerja Sama Internasional Pendidikan Kementerian Pendidikan Uni Emirat Arab (UEA) Dr. Ammar Al Mualla di Abu Dhabi, Ahad (15/12).
“Kami dan UEA memandang perlu pengembangan kerja sama terutama dalam bidang Penerapan Pendidikan Digital pada Madrasah di Indonesia,” kata Fachrul Razi dalam keterangan persnya yang diterima MINA di Jakarta, Senin (16/12).
Menurut dia, rencana kerjasama ini selaras dengan program prioritas Pemerintah dalam upaya membangun SDM yang unggul.
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab sedang menyusun dan membahas draf Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah UAE dan Implementing Arrangement (IA).
“Ruang lingkup kerja sama ini antara lain menyangkut pembentukan Komite Pengarah Bersama (a Joint Steering Committee) dalam rangka implementasi program Penerapan Teknologi Digital dalam Pendidikan,” katanya.
“Kami juga akan bekerja sama dalam pengembangan Software Platform dan Konten Digital untuk sejumlah matapelajaran. Termasuk juga pelatihan bagi Guru Matematika dan Pengelola Program. Tadi saya juga mengusulkan matapelajaran Bahasa Arab,” katanya menambahkan.
Razi mengatakan, program ini juga akan melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, program ini tidak hanya untuk madrasah, tapi juga sekolah. UAE dipilih karena sudah memiliki best practice penerapan digital education yang efektif dan efisien.
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan
“Penerapan digital di UAE terbukti dapat mengefisienkan biaya-biaya operasional pendidikan untuk program yang berorientasi pada mutu SDM. Kita ingin mencoba menerapkan hal tersebut di madrasah,” ucapnya.
Ia berharap fase pertama kerjasama ini bisa berlangsung pada 2020 – 2022 untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Arab. Targetnya adalah 100.000-300.000 siswa, kelas 7, 8, 9. “Pada tahap ini akan dibangun pengembangan a big data control center platform,” jelasnya.
Untuk fase kedua, akan dilakukan pengembangan program untuk matapelajaran lainnya. Sasaran program bertambah dari kelas 7 sampai 12. “Tahap ketiga, akan dilakukan perluasan matapelajaran dan Kelas mulai dari TK/RA sampai Kelas 12,” katanya. (R/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta